dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ciri khas pada iklim
geografisnya yang membuat dunia konstruksi mengalami perubahan yang signifikan
dengan berkurangnya lahan akibat pembangunan infrastruktur. Untuk meningkatkan
kekuatan perusahaan dalam meningkatkan daya saing di era persaingan bisnis yang
tidak pasti, penting bagi PT Artha Mas Graha Andalan untuk melakukan manajemen
rantai pasok untuk menghadapi permasalahan yang sedang dialami oleh perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis
risiko-risiko pada jaringan rantai pasok fabrikasi baja serta memberikan rancangan
desain mitigasi dalam memberikan usulan pada risiko yang dapat diusulkan kepada PT
Artha Mas Graha Andalan. Metode yang digunakan adalah gabungan dari metode
House of Risk (HOR) dan Intuitionistic Fuzzy Set (IFS) dengan menggunakan Fuzzy
Inference System (FIS). House of Risk (HOR) digunakan untuk melakukan
mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko serta memberikan rancangan desain
mitigasi, sedangkan Fuzzy Inference System (FIS) digunakan untuk mengatasi
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan saat menentukan penyebab risiko prioritas
untuk diberikan desain aksi mitigasi risiko. Hasil dari penelitian ini terdapat 29 risk
event yang disebabkan oleh 46 risk agent. Setelah dilakukannya perhitungan nilai Fuzzy
Aggregate Risk Potential (FARP) dan penentuan risk agent prioritas menggunakan
diagram pareto didapatkan 28 risk agent prioritas dengan 50 aksi mitigasi yang
diharapkan berdampak pada pengurangan risiko dalam jaringan rantai pasok fabrikasi
baja. Salah satu aksi mitigasi yang akan dibahas adalah implementasi sistem Vendor
Managed Inventory (VMI) karena aksi mitigasi tersebut mampu memberikan solusi
pada risk agent dengan penilaian tertinggi yaitu pemasok tidak dapat memenuhi
pesanan yang berkaitan dengan proses pengadaan material untuk kebutuhan proses
produksi. | en_US |