Pengaruh Rokok Konvensional dan Elektrik Terhadap Kadar Glutation (GSH) Plasma Tikus Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak
Abstract
Latar Belakang: Kebiasaan merokok setelah mengkonsumsi makanan berlemak
merupakan kebiasaan yang sering terjadi di masyarakat. Kombinasi merokok dan
mengonsumsi makanan berlemak dapat menyebabkan kondisi stress oksidatif.
Saat ini, terdapat alternatif rokok elektrik yang dianggap lebih aman dibanding
rokok konvensional.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh paparan rokok konvensional dan
elektrik terhadap kadar glutation tikus Rattus novergicus yang diinduksi dengan
diet tinggi lemak (HFD).
Metode Penelitian: Penelitian true eksperimen dengan posttest-only randomized
control group design. Sebanyak 28 tikus terbagi menjadi empat kelompok.
Kelompok normal (N) dengan pakan AD2, kelompok induksi (I) dengan pakan AD2
dan induksi HFD (campuran kuning telur puyuh dan minyak kelapa sawit
teroksidasi sebanyak 3 ml/ekor/hari), kelompok rokok (R) diberikan HFD dan
paparan rokok nikotin 12mg/hari dan kelompok vape (V) diberikan HFD dan
paparan vape nikotin 12mg/hari. Intervensi dilakukan selama 30 hari. Analisis
statistik dilakukan dengan Anova Welch dengan uji post hoc Games-Howell.
Hasil: Rerata kadar glutation pada kelompok N (7.54±0.054), kelompok P
(7.40±0.038), kelompok R (1.54±0.019), dan kelompok V (3.25±0.007) dengan
nilai p-value=0.000* (p-value <0.05)
Kesimpulan: terdapat perubahan signifikan akibat paparan rokok konvensional
dan rokok elektrik pada kadar glutation.
Collections
- Medical Education [2387]