Pengaruh Pemberian Tepung Umbi Garut Terhadap Gambaran Histomorfologi Ginjal Mencit yang Diinduksi Aging menggunakan D-galaktosa
Abstract
Latar Belakang: Induksi D-galaktosa dapat menyebabkan peningkatan produksi
ROS yang mengakibatkan terjadinya kerusakan ginjal. Umbi garut (Maranta
arundinacea) memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi sehingga bisa
menghambat pembentukan ROS.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian umbi garut terhadap
gambaran histomorfologi pada ginjal Mus musculus yang diinduksi penuaan
menggunakan D-galaktosa.
Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode true experimental post test
control group design dengan hewan coba Mus musculus Balb/c berjumlah 20
ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok tersebut, yaitu KS (kontrol
sehat), KN (kontrol negatif, induksi D-galaktosa dan pakan standar), P1 (induksi
D-galaktosa dan umbi garut 45%), dan P2 (induksi D-galaktosa dan umbi garut
60%). Induksi D-galaktosa dilakukan secara oral. Pembuatan preparat histologi
menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pengamatan kerusakan
dilakukan menggunakan mikroskop perbesaran 40X pada 20 lapang pandang
bagian korteks ginjal.
Hasil: Rata-rata skor kerusakan tubulus (%) berturut-turut adalah 52.46 ± 1.46,
76.66 ± 9.87, 67.99 ± 2.12, dan 60.93 ± 0.55 (p = 0,005). Rata-rata skor
kerusakan glomerolus (%) berturut-turut adalah 62.64 ± 11.13, 70.48 ± 13.32,
71.25 ± 8.04, dan 65.53 ± 14.26 (p = 0,707). Rata-rata skor inflamasi berturut-
turut adalah 8.75 ± 2.5, 27.25 ± 4.57, 8 ± 7.25, dan 13.5 ± 6.19 (p = 0,001).
Kesimpulan: Pemberian tepung umbi garut memengaruhi gambaran
histomorfologi ginjal Mus musculus Balb/C yang diinduksi penuaan dengan D-
galaktosa.
Collections
- Medical Education [2418]