Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Empati Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
Latar Belakang: Empati berpengaruh terhadap pembentukan profesionalitas
dokter muda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi empati salah satunya
adalah lingkungan belajar.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara lingkungan belajar dan empati serta faktor-
faktor yang mempengaruhi empati dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui
pendekatan cross-sectional dengan responden dokter muda FK UII. Terdapat 177
responden yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria
eksklusi. Data penelitian diperoleh dari pengisian kuesioner Postgraduate Hospital
Environment Measure untuk mengukur kualitas lingkungan belajar dan Jefferson
Scale of Empathy untuk mengukur empati dokter muda FK UII. Analisis data
univariat dilakukan untuk mengetahui deskripsi karakteristik, lingkungan belajar
dan empati responden. Sedangkan analisis bivariat menggunakan uji spearman.
Hasil: Sebanyak 66.1% responden memiliki persepsi lingkungan belajar yang
positif. Sebanyak 65.5% responden memiliki empati sedang. Terdapat hubungan
yang bermakna antara lingkungan belajar dan empati dokter muda FK UII dengan
tingkat korelasi lemah (p<0.05; r:0,354). Faktor lain yang dapat mempengaruhi
empati adalah usia dan lama koas sehingga menjadi faktor perancu.
Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar dan empati,
maka semakin baik persepsi terhadap lingkungan belajar semakin tinggi pula
empati seorang dokter muda. Usia dan durasi koas menjadi variabel perancu
hubungan antara lingkungan belajar dan empati.
Collections
- Medical Education [2392]