Perbedaan Gangguan Kognitif Pada Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Letak Lesi Hemisfer Kiri dan Lesi Hemisfer Kanan di RSUD dr. Soeroto Ngawi
Abstract
Latar Belakang: Stroke adalah penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan
gangguan kognitif menjadi gejala utama pada fase akut. Perbedaan efek
gangguan kognitif tergantung pada letak lesi stroke iskemik, yang dipengaruhi
oleh dominasi fungsi kognitif oleh hemisfer otak. Perbedaan dalam fungsi kognitif
berdasarkan letak lesi stroke, menunjukkan pentingnya mempertimbangkan letak
lesi dalam evaluasi kognitif pasien stroke.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan gangguan kognitif pada pasien stroke
iskemik berdasarkan letak lesi hemisfer kiri dan lesi hemisfer kanan.
Metode Penelitian: Penelitian ini berjenis cross-sectional. Penelitian dilakukan di
Poliklinik Saraf dan bangsal rawat inap RSUD dr. Soeroto Ngawi, pada 26
Januari 2024 hingga 4 Maret 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
pasca stroke iskemik fase recovery sebanyak 58 orang dan diambil secara
wawancara. Penghitungan sampel menggunakan rumus perbandingan dua
kelompok dan teknik consecutive sampling. Analisis data dilakukan secara
univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan menggunakan program
statistical package for the social sciences (SPSS). Fungsi kognitif dinilai dengan
menggunakan Montreal Cognitive Assesment Indonesian Version (MoCA-Ina).
Hasil: Dalam penelitian ini, 58 pasien dengan lesi stroke iskemik diuji, dengan
skor rata-rata MoCA-Ina yang berbeda tergantung pada letak lesi. 29 pasien
dengan lesi pada hemisfer kanan memiliki skor rata-rata MoCA-Ina sebesar
25,83, sedangkan 29 pasien dengan lesi pada hemisfer kiri memiliki skor rata-
rata MoCA-Ina yang lebih rendah, sebesar 21,24.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis didapatkan adanya perbedaan
gangguan kognitif pada pasien stroke iskemik berdasarkan letak lesi hemisfer
kanan dan kiri.
Collections
- Medical Education [2387]