dc.description.abstract | Magnesium oksida (MgO) mempunyai peranan yang cukup penting dalam dunia industri
seperti industri pengolahan logam dan industri tekstil. Indonesia merupakan negara importir
magnesium oksida dengan kebutuhan yang relatif meningkat setiap tahunnya karena belum
adanya pabrik penghasil Magnesium oksida di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut,
dirancang pabrik magnesium oksida dengan kapasitas 14.000 ton/tahun dengan menggunakan
bahan baku magnesium karbonat (MgCO3) sebanyak 3671,65 kg/jam. Pabrik yang akan
didirikan pada tahun 2027 berlokasi di Cilegon, Banten untuk memenuhi kebutuhan
magnesium oksida dalam negeri serta untuk ekspor ke luar negeri. Proses produksi dimulai
dengan penerimaan bahan baku berupa magnesium karbonat dari penyedia terpercaya. Bahan
baku ini kemudian dikalsinasi ke dalam reaktor di mana berlangsung dalam fasa padat-gas,
bahan baku dipanaskan dengan suhu operasi 1100 °C, tekanan 1atm, dan menggunakan reaktor
Rotary Kiln untuk menghasilkan magnesium oksida dan gas karbon dioksida (CO2). Unit-unit
utilitas pada pembangkit diharuskan menyediakan keperluan seperti air proses, steam, listrik,
bahan bakar, press udara, dan lain-lain. Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 52869,725
kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 77,53kW. Pabrik ini memerlukan biaya produksi sebesar
Rp 20.929.405.643.740,7. Angka penjualan produk magnesium oksida sebesar Rp
21.854.000.000.000. Untuk analisa keuntungan setelah pajak didapatkan Rp.
682.372.096.217,37. Berdasarkan evaluasi keekonomian yang dilakukan, pabrik ini
mempunyai risiko yang rendah (low risk) dengan nilai Pay Out Time (POT) sebelum pajak
sebesar 1,87 tahun dan POT setelah pajak sebesar 1,38 tahun, Return On Investment (ROI)
sebelum pajak sebesar 62,29 % dan ROI setelah pajak sebesar 43,61%, serta Discounted Cash
Flow Rate (DCFR) sebesar 15,22% per tahun. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa magnesium oksida dari magnesium karbonat dengan kapasitas
14.000 ton per tahun menarik secara ekonomi dan layak untuk dikaji lebih lanjut. | en_US |