Show simple item record

dc.contributor.authorYurisman, Heryanda
dc.date.accessioned2024-05-22T08:42:45Z
dc.date.available2024-05-22T08:42:45Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49533
dc.description.abstractSelama Inggris menjadi Anggota Uni Eropa, Inggris telah mendapat banyak kerugian yang dikarenakan kebijakan imigrasi Open Door yangditerapkan oleh Uni Eropa Untuk Seluruh negara anggotanya. Kebijakan imigrasi ini menyebabkan Inggris kehilangan kontrol atas perbatasan mereka danmengakibatkan beberapa dampak di bidang ekonomi, sosial dan keamanan. Padatahun 2020 Inggris telah resmi keluar dari Uni Eropa dan telah mengganti kebijakan imigrasi mereka menjadi kebijakan Point Based Systemdi tahun 2021. pergantian kebijakan ini ditetapkan untuk memperbaiki kerugian yang didapat dari kebijakan imigrasi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisismengapa Inggris merubah kebijakan imigrasi mereka dari Open Door menjadi Point Based System. Penelitian ini menggunakan teori Policy Cycle yangditerapkan oleh Laswell yang mencakup 5 tahap dalam pembentukan kebijakanyaitu, Agenda Setting, Policy Formulation, Decision Making, PolicyImplementation dan Policy Evaluation. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif menggunakan data yang dicari secara online melalui Jurnal, artikel media dan Informasi dari pemerintah Inggris.penelitian ini menunjukkan bahwaInggris mendapat banyak kerugian dari besarnya jumlah imigran yang masukdandengan Kebijakan Point Based System yang menetapkan sistemVisa yang ketat.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBrexiten_US
dc.subjectPolicy Cycleen_US
dc.subjectPoint Based Systemen_US
dc.titlePerubahan Kebijakan Imigrasi Open Door menjadi Kebijakan Point Based System Inggris di Tahun 2016-2023en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19323043


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record