Preparasi dan Karakterisasi Nanopartikel Emas Ekstrak Daun Singkong Gajah (Manihot Esculenta Crantz) 10% dengan Proses Biosintesis Ramah Lingkungan

Abstract

Nanopartikel adalah formulasi suatu partikel yang terdispersi pada ukuran nanometer atau perseribu mikron. Nanopartikel dapat dikonjugasikan dengan molekul pendukung seperti emas. Biosintesis nanopartikel emas yang ramah lingkungan memanfaatkan kandungan flavonoid dari tanaman sebagai agen pereduksi dan agen penstabil. Daun singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia memiliki kandungan flavoniod yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dalam pembentukan nanopartikel ema ekstrak daun singkon 10% dengan proses biosintesis ramah lingkungan dan karakterisasi nanopartikel emas yang dihasilkan. Metode pembentukan nanopartikel emas yang digunakan pada penelitian ini adalah metode biosintesis dengan menggunakan ekstrak daun singkong 10% (Manihot esculenta Crantz) sebagai agen pereduksi dan agen penstabil. Karakterisasi waktu pembentukan dilakukan secara visual dan dengan menggunakan spektrofotometri, ukuran partikel diukur dengan particle size analyzer, gugus fungsi dilihat dengan FTIR, dan morfologi nanopartikel dianalisis dengan SEM dan TEM. Karakterisasi waktu pembentukan secara visual menunjukan bahwa formula 19 sampai dengan formula 40 menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hasil spektrofotometri menunjukan bahwa pada jam ke 24 seluruh formula muncul pada panjang gelombang 500-550 nm. Pengukuran ukuran partikel dengan PSA menunjukan bahwa formula memiliki ukuran partikel dalam rentang 50-140 nm. Hasil uji karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR menunjukan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara gugus fungsi yang ada pada ekstrak tunggal dan nanopartikel emas yang dihasilkan. Berdasarkan uji TEM dan SEM didapatkan hasil bahwa nanopartikel emas ekstrak daun singkong memiliki bentuk bulat