dc.description.abstract | Dewasa madya merupakan fase perkembangan dimana banyaknya tanggung jawab sosial (mengurus
anak, keluarga, pekerjaan dll.) yang harus dijalani dalam satu waktu. Kondisi tersebut menjadikan
mereka merasa belum siap untuk meninggalkan kehidupan yang dijalani sehingga rentan
menimbulkan kecemasan kematian. Kecemasan kematian dapat menjadikan manusia berusaha
mengejar kepuasan hidup dengan tetap berserah diri kepada Tuhan atas usahanya (tawakal) sebelum
kematian dirinya datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan negatif antara
kepuasan hidup dan tawakal terhadap kecemasan kematian pada dewasa madya. Partisipan penelitian
ini diperoleh menggunakan purposive sampling yakni dewasa madya yang berusia 40-59 tahun dan
beragama Islam. Kecemasan kematian diukur menggunakan skala The Arabic Scale of Death Anxiety
(ASDA) oleh Abdel-Khalek (2004), tawakal diukur menggunakan skala yang dibuat oleh Gondal et
al. (2022), dan kepuasan hidup menggunakan skala Satisfaction With Life Scale (SWLS-ID) oleh
Diener et al. yang di adaptasi ke dalam Bahasa oleh Muttaqin (2022). Hipotesis dalam penelitian ini
yaitu adanya hubungan negatif antara kepuasan hidup dan tawakal terhadap kecemasan kematian pada
dewasa madya. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan program Jef rey’s Amazing Statistic
Program (JASP) versi 0.18.13. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan hidup terbukti
memiliki hubungan positif terhadap kecemasan kematian sebesar 0,003 (p<0,05) dan tawakal tidak
memiliki hubungan terhadap kecemasan kematian pada dewasa madya dengan hasil sebesar 0,180
(p>0,05). Hasil tersebut diartikan bahwa hipotesis ditolak. Sumbangan kepuasan hidup dan tawakal
terhadap kecemasan kematian secara bersama-sama sebesar 2,3%. Bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan dapat mengangkat topik yang serupa atau mengembangkan topik penelitian terkait
kecemasan kematian dengan mengaitkan pengaruh faktor lainnya yang diasumsikan dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan kematian. | en_US |