Show simple item record

dc.contributor.authorWedaningtyas, Andini Wahyu
dc.date.accessioned2024-05-21T02:40:38Z
dc.date.available2024-05-21T02:40:38Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49414
dc.description.abstractLatar Belakang: Kebutuhan nutrisi merupakan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada balita, sehingga nutrisi yang cukup dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit seperti kekurangan yodium, kekurangan energi protein, defisiensi vitamin A, dan defisiensi zat besi yang dapat menghambat proses tumbuh dan kembang balita. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh Human Development Index yang dihitung berdasarkan kesehatan, tingkat pendidikan dan pendapatan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan human development index dengan prevalensi dan insidensi defisiensi nutrisi pada balita di Asia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan metode deskriptif analitik. Data penelitian diambil dari Global Burden of Disease dan Human Development Report pada tahun 2019 pada 32 negara di Asia. Peneliti melakukan analisis hubungan defisiensi nutrisi yaitu malnutrisi energi protein, defisiensi iodine, defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin A dengan HDI. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji univariat dan bivariat. Uji univariat untuk persentase dan uji bivariat untuk uji pearson correlation dan spearman correlation. Hasil: Terdapat hubungan Human Development Index (HDI) dengan prevalensi dan insidensi defisiensi nutrisi pada balita di Asia. Didapatkan hubungan signifikan (p-value = <0.05) antara HDI dengan prevalensi dan insidensi defisiensi nutrisi malnutrisi energi protein, defisiensi vitamin A dan defisiensi zat besi. Berdasarkan uji korelasi pearson correlation didapatkan nilai koefisien korelasi (r) prevalensi defisiensi nutrisi dengan HDI yaitu malnutrisi energi protein dengan korelasi lemah (r = -0.487), defisiensi vitamin A dengan korelasi kuat (r = -0.784) dan defisiensi zat besi dengan korelasi cukup (r = -0.606) dan nilai koefisien korelasi insidensi defisiensi nutrisi dengan HDI yaitu malnutrisi energi protein dengan korelasi cukup (r = -0.563). Disamping itu, didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara HDI dengan prevalensi dan insidensi defisiensi iodine (p-value = >0.05). Pada uji korelasi spearman correlation didapatkan hasil koefisien korelasi defisiensi iodine dengan korelasi sangat lemah (r = -0.158). HDI dan defisiensi nutrisi berkorelasi negatif, yang artinya semakin tinggi nilai HDI maka semakin rendah prevalensi dan insidensi defisiensi nutrisi pada balita di 32 negara Asia. Kesimpulan: Terdapat hubungan human development index dengan prevalensi dan insidensi defisiensi nutrisi pada balita di Asia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectNutrisien_US
dc.subjectMalnutrisien_US
dc.subjectHuman Development Index (HDI)en_US
dc.titleHubungan Human Development Index dengan Prevalensi dan Insidensi Defisiensi Nutrisi Pada Balita di Asiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20711130


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record