Identifikasi Kandungan Mikroplastik Pada Frass Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor L)
Abstract
Eksistensi sampah merupakan salah satu permasalah yang sangat serius yang ada di
Indonesia. Hal ini beriringan dengan kejadian yang dirasakan 4 tahun kebelakangan yang
melanda dunia yaitu penyebaran virus corona (SARS-CoV-2). Salah satu alternatif dalam
mengelolah sampah yaitu dengan cara mengelola sampah masker medis menjadi kompos
yaitu menggunakan Ulat Hongkong (Tenebrio molitor L) melalui proses biodegradasi dengan
mikroba yang ada pada pada Ulat Hongkong (Tenebrio molitor L). Terdapat 3 macam sampel
reaktor yang memiliki variasi pakan yang berbeda yaitu polard dan masker medis serta
sayuran dan masker medis juga terdapat tanah kontrol yaitu tanah kompos maggot TPS 3R
Brama Muda, Sleman. Pada identifikasi karaketeristik jenis pada mikroplastik ditemukan 5
jenis mikroplastik, yaitu Fragment, Film, Fiber, Fillaments, dan Pellets yang paling banyak
ditemukan ialah jenis Fiber dengan jumlah 1584 jenis partikel, serta memiliki 6 variasi
warna berbeda, yaitu merah, kuning, ungu, biru, hitam, hijau dan transparan yang mana yang
paling banyak ditemukan yaitu warna hitam dengan 1360 partikel warna. Didapatkan hasil
Kelimpahan mikroplastik pada sampel frass ulat hongkong paling tinggi ialah sampel variasi
pakan sampah sayuran dan masker medis yaitu sebesar 299 partikel/ 2gram mikroplastik..
Pada analisis yang dilakukan untuk jenis polimer mikroplastik menggunakan instrumen
spektrofotometri. Pada penelitian ini hasil penggunaan FTIR didapatkan 5 polimer yang
memiliki skor kemiripan tertinggi yaitu Tencel, Bemberg (Cupra), Cellophane, Ramie, dan
Cotton yang merupakan jenis berasal dari partikel mikroplastik jenis Fragment, Fiber, dan
Film.
Collections
- Environmental Engineering [1459]