Show simple item record

dc.contributor.authorJasmine, Siti Zahra
dc.date.accessioned2024-05-20T06:27:46Z
dc.date.available2024-05-20T06:27:46Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/49383
dc.description.abstractLatar Belakang: Skabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi parasit Sarcoptes scabiei var. hominis var. hominis dan produknya. Skabies dapat menjangkit semua umur dan ras namun cenderung meningkat pada usia anak dan remaja. Menurut Kemenkes RI tahun 2020 prevalensi kejadian skabies di Indonesia sebesar 5,60-12,9% dan penyakit ini menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Pruritus nokturna atau gatal di malam hari adalah keluhan yang paling sering dilaporkan pada kasus skabies, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan untuk seseorang memperoleh tidur yang cukup, yaitu kuantitas dan kualitas tidur. Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah hubungan antara tingkat keparahan skabies dengan kualitas tidur pada santri yang terkena skabies di Pondok Pesantren Asysyafi'iyah, Turi, Sleman. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian penelitian analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Subyek direkruit dengan teknik total sampling pada santri di di Pondok Pesantren Asysyafi'iyah, Turi, Sleman yang berusia 12-18 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan November 2023. Jumlah sampel penelitian sebanyak 36 orang. Analisis statistik dinilai dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS. Hasil: Sebanyak 12 dari 36 santri (33,3%) menderita skabies. Sebagian besar santri yang terkena skabies adalah laki-laki (91,7%) dengan rata-rata usia santri 13 tahun, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) 50% santri normal dan 50% lainnya BB kurang. Santri yang mengalami skabies tingkat ringan sebanyak 1 orang (8,3%), tingkat sedang 2 orang (16,7%), dan tingkat berat sebanyak 9 orang (75%). Penderita yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 1 orang (8,3%) dan 11 orang (91,7%) memiliki kualita tidur yang buruk. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai p=0,027 yang mengimplikasikan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat keparahan skabies dengan kualitas tidur. Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat keparahan skabies dengan kualitas tidur di Pondok Pesantren Asysyafi'iyah, Turi, Sleman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkualitas Tiduren_US
dc.subjectKeparahan Skabiesen_US
dc.subjectPruritus Nokturnaen_US
dc.subjectSarcoptes Scabiesen_US
dc.subjectSkabiesen_US
dc.titleHubungan Tingkat Keparahan Skabies dengan Kualitas Tidur di Pondok Pesantren Asysyafi’iyah, Turi, Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20711102


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record