dc.description.abstract | Latar Belakang : Parasetamol merupakan obat yang umum dikonsumsi sebagai
analgetik dan antipiretik. Penggunaan dosis toksik dapat menyebabkan
kerusakan seperti nekrosis tubulus ginjal. Kreatinin merupakan pemeriksaan
yang sering dilakukan untuk menilai fungsi ginjal. Di Indonesia, temulawak
menjadi salah satu tanaman unggulan dengan manfaat sebagai nefroprotektor
karena kandungan kurkumin serta xanthorrhizol.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak
terhadap kadar kreatinin Tikus Wistar yang diinduksi parasetamol.
Metode Penelitian : Metode eksperimental pre-post test control group design
dilakukan kepada subjek penelitian yang dibagi menjadi lima kelompok dan
terdiri dari 5 ekor tikus yaitu K1, K2 (parasetamol dosis toksik 2 g/kgBB), P1, P2,
dan P3 (temulawak dosis bertingkat 800 mg/kgBB, 1.600 mg/kgBB, 3.200
mg/kgBB + parasetamol dosis toksik 2 g/kgBB pada tiga hari terakhir perlakuan).
Data dianalisis menggunakan Paired T Test dan One way ANOVA.
Hasil : Terdapat perbedaan bermakna antara kadar kreatinin Tikus Wistar
sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p= 0,029. Terdapat perbedaan
bermakna antar kelompok K2 dan P1 dengan nilai p= 0,022.
Simpulan : Temulawak dosis bertingkat terbukti dapat meminimalkan kerusakan
pada ginjal Tikus Wistar yang induksi parasetamol. Ditunjukkan melalui
perbedaan kadar kreatinin pada kelompok perlakuan dosis 800 mg/kgBB
dibandingkan kelompok kontrol. | en_US |