dc.description.abstract | Globalisasi menjadi bagian tidak terpisahkan dari berkembangnya industri film
Amerika Serikat. Dikenal dengan metonimia Hollywood, fenomena budaya
populer yang diciptakan oleh Amerika tersebut kini tidak hanya menjadi sarana
hiburan semata. Perkembangan industri mereka bukan saja melampaui layar kaca,
melainkan juga menegasikan batas waktu dan negara. Kemudahan dan kebebasan
akses terhadap film-film rilisan Hollywood dewasa ini membuat norma baru yang
dibawanya terdistribusi secara lebih luas, termasuk untuk yang tabu sekalipun.
Representasi LGBTQ atau queer dalam film Hollywood adalah salah satunya.
Peningkatan kemunculannya dalam beberapa tahun terakhir tidak saja membawa
pesan inklusivitas, melainkan juga memenuhi kebutuhan segmentasi pasar tertentu.
Mengingat operasinya yang berada pada ranah transnasional, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan teori sistem global sebagai cara untuk memahami
fenomena tersebut. Teori yang bertolak dari praktik transnasnional ini melahirkan
konseptualisasi empat fraksi – korporat, negara, teknis, konsumeris – untuk
memetakan aktor-aktor dibalik berkembangnya representasi queer pada sinema.
Penelitian ini mengadopsi kerangka berpikir Leslei Sklair terhadap Kelas Kapitalis
Transnasional dalam memandang sebuah fenomena yang berkaitan dengan industri
dan nilai tertentu. pengaplikasian teori tersebut membuat representasi queer pada
film Hollywood memungkinkan untuk dipahami dalam studi globalisasi melalui
sudut pandang globalisasi kapitalis. | en_US |