Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Frekuensi Sakit pada Batita Usia 1-3 Tahun di Puskesmas Getasan
Abstract
Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi utama bagi bayi yang diproduksi
oleh kelenjar payudara ibu. World Health Organization (WHO) merekomendasikan
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan setelah kelahiran. Akan tetapi, pada
beberapa negara, termasuk Indonesia, tingkat pemberian ASI eksklusif masih
rendah. Pemberian ASI eksklusif memiliki manfaat penting bagi bayi, salah
satunya yaitu menurunkan angka morbiditas dan mendukung pembentukan sistem
kekebalan tubuh bayi. Pemberian ASI eksklusif dapat membantu bayi terhindar
dari risiko terkena penyakit terutama infeksi.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan
frekuensi sakit pada batita usia 1-3 tahun di Puskesmas Getasan.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
dengan metode pendekatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi sakit pada batita usia 1-3 tahun di
Puskesmas Getasan dengan sampel 147 sampel yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi. Variabel bebas penelitian ini yaitu ASI eksklusif, sedangkan variabel
terikatnya adalah frekuensi sakit pada batita. analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat
penelitian ini menggunakan uji chi-square.
Hasil Penelitian: Berdasarkan 147 sampel yang diolah didapatkan hasil analisis
univariat 57,8% batita mendapatkan ASI eksklusif dan 42,2% tidak mendapatkan
ASI eksklusif. Batita yang memiliki frekuensi sakit normal sebanyak 63,3% dan
batita yang sering sakit sebanyak 36,7%. Hasil analisis bivariat diperoleh p-value
0.000 dengan OR 12,775 CI 95% = 5,682-28,720.
Kesimpulan: Terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi sakit
pada batita usia 1-3 tahun di Puskesmas Getasan.
Collections
- Medical Education [2418]