dc.description.abstract | Permasalahan penganeksasian Rusia terhadap Krimea yang menjadi daya tarik bagi
penulis untuk mengkaji labih jauh hal-hal yang melatarbelakangi Rusia melakukan
aneksasi terhadap Krimea. Ada beberapa alasan yang menjadi daya tarik bagi
penulis untuk mendalami permasalahan ini pertama, didasarkan pada realitas politik
bahwa aneksasi merupakan kejadian yang jarang terjadi, terutama pada abad
melenium seperti sekarang ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini
menggunakan teori Foreign Policy Analysis Valerie M. Hudson pada kategori
Bureaucratic Politics. Bureaucratic Politics. Argumen sementara dalam penelitian
ini bahwa penerapan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia bahwa sanksi tersebut
merupakan kebijakan yang di ambil Uni Eropa pasca terjadinya aneksasi Krimea
pada tahun 2014. Temuan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi“sanksi Uni Eropa terhadap Rusia pasca aneksasi krimea tahun
2014” maka terdapat kesimpulan bahwa proses penerapan sanksi Uni Eropa masuk
ke dalam Bureaucratic Politics karena “Uni Eropa sebagai Organisasi
Internasional” memberikan sanksi kepada Rusia sebagai respon atas aneksasi yang
dilakukan Rusia di Krimea. Dalam konsep Bureaucratic Politics memiliki dua
fokus utama dalam menganalisis sebuah keputusan kebijakan politik luar negeri
suatu negara. Fokus utama yang pertama adalah berisikan tentang model
pengambilan keputusan suatu negara dengan melihat model birokrasi dari negara
tersebut. Konsep Bureaucratic Politics Models memiliki delapan variabel yang
digunakan untuk menentukan sebuah keputusan. Delapan variabel tersebut terdiri
setiap proses birokrasi suatu keputusan negara yang dilihat dari: stakeholder, action
channels, framing resultans, levers of manipulation, koalisi, subversi dan equalizer
dan the games. | en_US |