dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan
body shaming terhadap self objectification pada perempuan.
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan skala
likert. Hipotesis dalam penelitian ini diprediksikanakan ada hubungan
positif antara body shaming dan self objectification pada perempuan.
Subjek sejumlah 142 subjek dengan kriteria perempuan beragama
islam yang berada di rentang usia 18 – 25 tahun. Pengukuran variable
self objectification pada penelitian inimenggunakan skala adaptasi
dari Dahl (2014) yaitu The Self Objectification Scale atau SOS,
pengukuran variable body shaming pada penelitian ini menggunakan
skalaPhenomenological Body Shame Scale- R atau PBSS-R yang
direvisi oleh Siegel et al. (2021). Analisis pada penelitian ini
menggunakan analisis parametik Pearson dengan variable kontrol
social desirability. Diperoleh hasil penelitian menujukkan hubungan
positif antara body shaming dan self objectification pada perempuan (r=
0.242, p<0.05).Artinya, semakin tinggi body shaming yang dialami
perempuan, maka semakin tinggi juga self objectification yang
dialami. Sebaliknya, semakin rendah body shaming yang dialami
perempuan, maka semakin rendah juga self objectification yang
dialami perempuan. Maka dengan itu hipotesis dalam penelitian ini
diterima. | en_US |