Pemodelan Sistem Urinalisis Mikroskopik Untuk Kristal Amorf Sebagai Solusi Pada Laboratorium
Abstract
Urinalisis adalah pemeriksaan sampel urin secara makroskopis, kimiawi, dan mikroskopis.
Tujuan dari urinalisis secara umum adalah untuk mendeteksi kelainan ginjal, saluran kemih,
serta untuk mendeteksi adanya kelainan di berbagai organ tubuh seperti hati, saluran
empedu, pankreas, dan lain-lain. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek
kecil dari urin. Mikroskop juga berperan dalam membantu melakukan proses analisis dan
diagnosis terhadap suatu penyakit. Ahli Teknologi Laboratorium Medis menggunakan
mikroskop digital untuk pengamatan. Data penelitian diambil dari RSIY PDHI Yogyakarta
dengan memperoleh sebanyak 153 data pemeriksaan urin. Dari data tersebut ada 53 urin
yang terdiri dari pasien UGD, rawat jalan, dan rawat inap didapatkan enam jenis kristal.
Keenam jenis tersebut yakni kristal calcium oxalate, triple phosphate crystals, amorphous
phosphates, calcium carbonate, ammonium biurate crystals, dan uric acid crystals. Namun
dalam penelitian ini berfokus pada jenis kristal amorf. Hasil dari sistem yang dibangun
menggunakan bahasa bahasa pemrograman Python hampir mampu untuk mengenali objek
kristal amorf yang telah ditandai oleh pakar. Namun masih ada beberapa objek yang bukan
termasuk kristal amorf dikenali sebagai objek kristal. hal ini dikarenakan rentang batasan
dari ekstraksi ciri objek yang diterapkan masih terlalu besar, dan ciri dari objek kristal amorf
itu sendiri tersusun secara acak dan tidak teratur.