dc.description.abstract | Perkembangan industri manufaktur mendorong perusahaan menciptakan kinerja yang maksimal
untuk dapat bersaing. Evaluasi terhadap aspek yang berkaitan dengan kinerja suatu industri perlu
dilakukan, salah satu aspeknya adalah pengelolaan rantai pasok pada industri manufaktur.
Rantai pasok mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, distributor, grosir, pengecer yang
mengantarkan produk ke konsumen akhir. Manajemen rantai pasok pada sebuah industri tidak
menutup kemungkinan sering terjadi hambatan atau kendala. Sehingga penting untuk
mengetahui faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap kegagalan rantai pasok
pada industri manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan kegagalan rantai pasok dan faktor prioritas berdasarkan hasil pembobotan.
Metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis (PCA) untuk mereduksi variabel
dan menguji keterkaitan antar variabel. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk
mengevaluasi dan menghitung bobot setiap faktornya. Hasil analisis faktor tedapat 20 variabel
yang dan terbentuk lima kriteria atau komponen. Diperoleh lima bobot terbesar diantaranya
permintaan yang naik turun (0,8251) kerusakan produk saat pengiriman ke pelanggan (0,7080),
kesalahan peramalan jumlah produksi (0,5905), perubahan rencana produksi (0,4095) dan
kerusakan produk selama di gudang (0,3502). | en_US |