Pengaruh Larutan Cuka Terhadap Tahan Luntur Warna Kain Ecoprint Daun Jati dan Daun Lanang Hasil Teknik Steam dengan Fiksasi Tawas dan Tunjung
Abstract
Ecoprint teknik steam merupakan teknik mewarnai kain dengan metode yang
menggunakan panas uap untuk mengaktifkan pigmen zat warna alami,
menciptakan pola dan warna yang lebih tajam dan konsisten pada kain. Daun jati
dan daun lanang merupakan jenis daun paling banyak digunakan dalam pembuatan
ecoprint teknik steam. Penambahan larutan cuka bertujuan untuk menghasilkan
warna dan motif yang tajam pada kain. Proses fiksasi bertujuan sebagai penguat
dan penentu arah warna. Zat fiksasi yang digunakan yaitu fiksasi tawas, tunjung
dan aluminium asetat. Pengujian tahan luntur warna untuk mengetahui nilai
ketahanan luntur hasil pewarnaan dengan standar penilaian Grey Scale dan
Staining Scale. Tahan luntur warna terhadap pencucian sabun, ecoprint dengan zat
fiksasi aluminium asetat memiliki ketahanan luntur terbaik, daun jati (5) dan daun
lanang (4). Tahan luntur warna terhadap sinar matahari memiliki ketahanan yang
sangat baik (5), daun jati dengan zat fiksasi tawas dan daun lanang dengan zat
fiksasi tunjung dengan larutan cuka, tunjung, dan aluminium asetat. Tahan luntur
warna terhadap panas setrika, ecoprint dengan zat warna daun jati memiliki hasil
sangat baik dari seluruh zat fiksasi yang digunakan (5) dan zat warna daun lanang
dengan zat fiksasi tawas, tunjung, dan aluminium asetat (4-5). Nilai ketuaan warna
(R%) tertinggi yaitu zat warna dengan zat fiksasi tunjung dengan cuka dengan rata-
rata hasil uji 14,82 untuk daun jati dan 6,30 untuk daun lanang.
Collections
- Textile Engineering [16]