dc.description.abstract | Pelaksanaan proyek konstruksi dikatakan sukses maka harus dipenuhi kriteria dalam
mengelola proyek konstruksi dengan batasan tepat terhadap waktu, biaya, dan mutu. Pendekatan
untuk dipenuhi kriteria tersebut dengan penerapan konstruksi ramping dengan dilaksanakan
manajemen rantai pasok. Pada proyek konstruksi manajemen rantai pasok perlu diukur kinerjanya
untuk mengetahui sejauh mana dalam pekerjaan proyek dalam menjalankan rantai pasok. Kinerja
rantai pasok ditentukan berdasarkan pelaksnaan operasional selam pekerjaan berlangsung hingga
akhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja rantai pasok dengan pendekatan
indikator Supply Chain Operation (SCOR) berupa atribut performa dan pengaruh dari hasil nilai
kinerja manajemen rantai pasok terhadap pelaksanaan proyek.
Metode penelitian yang digunakan berupa pengamatan langsung dan wawancara beberapa
pihak yang terlibat pelaksanaan pekerjaan proyek dengan cara dilakukan pengisian kuisioner
chekhlist terhadap pendekatan indikator SCOR dengan outpu nilai aktual setiap Atribut performa
yakni reliability, responsiveness, dan agility. Serta dilakukaan anlisis data berupa penilaian
persentase dengan metode Frequency Index didapatkan hasil kinerja manajemen rantai pasok dan
metode Analytical Hierarchy Proces (AHP) digunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor
pengaruh terhadap kinerja manajemen rantai pasok.
Hasil analisis yang didapat dari penilitian ini yaitu kinerja manajemen rantai pasok
sebesar 84,33% atau masuk kategori baik pada Proyek Pembangunan Pengaman Muara Sungai
Bogowonto Sisi Timur (KSN YIA), sehingga pada pelaksanaan proyek sesuai dengan batasan
tepat terhadap waktu dan mutu. Adapun dari kriteria indikator terendah diketahui proses yang
paling mempengaruhi nilai kinerja rantai pasok berada pada item penagihan mengalami
keterlambatan dalam pembayaran sebesar 49%. | en_US |