Pengaruh Variasi Bahan Tambah Sika Fume dan Superplasticizer (Viscocrete 3115n) Pada Beton SCC dengan Mutu K-600
Abstract
Beton SCC (Self Compacting Concrete) merupakan beton yang dapat
mengalami pemadatan sendiri tanpa menggunakan alat pemadat atau mesin
penggetar. Perhitungan perencanaan campuran beton di Indonesia menggunakan
pedoman SNI 03-2834-2000 dan untuk beton SCC dikarenakan belum spesifik
diatur dalam SNI, maka dilakukan pendekatan menggunakan aturan EFNARC
2005. Beton yang akan diuji memiliki umur 28 hari. Mutu beton SCC yang akan
diteliti adalah K-600 (49,8 MPa). Digunakan bahan tambah merk sika fume dengan
variasi sebanyak 0%, 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% dari berat semen dan penambahan
superplasticizer (viscocrete 3115N) 0,9% dari berat semen. Benda uji yang
digunakan berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm serta balok
yang memiliki panjang 600 mm, lebar 150 mm dan tinggi 150 mm. Masing-masing
mutu beton pada setiap variasi penambahan persentase sika fume memiliki jumlah
benda uji sebanyak 6 silinder uji kuat tekan beton, 3 silinder uji kuat tarik belah
beton, dan 3 balok uji kuat lentur beton. Variasi sikafume 10% tidak dapat dikatakan
dalam beton SCC karena tidak memenuhi persyaratan workability EFNARC 2005.
Didapatkan hasil kuat tekan optimum pada penambahan sikafume 7% sebesar 56,32
MPa. Pada pengujian kuat tarik belah didapatkan nilai optimum pada penambahan
sikafume 7% sebesar 5,521 MPa. Pada pengujian kuat lentur didapatkan nilai
optimum pada penambahan sikafume 7% sebesar 5,840 MPa.
Collections
- Civil Engineering [4225]