Show simple item record

dc.contributor.advisorFitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D
dc.contributor.authorMuthaher, Andi Mufli Marzuq
dc.date.accessioned2017-12-19T11:44:37Z
dc.date.available2017-12-19T11:44:37Z
dc.date.issued2017-12-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4868
dc.description.abstractInfrastruktur berperan penting sebagai suatu sistem yang dirancang dan dilaksanakan sedemikian rupa guna pelayanan kebutuhan dasar publik. Salah satu dari infratruktur yang berperan penting tersebut adalah dalam bidang transportasi yakni jalan umum. Ruas jalan Balong-Plosokerep merupakan satu dari sekian ruas jalan kabupaten di Kabupaten Sleman yang masuk dalam kondisi rusak atau rusak berat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian guna mengetahui desain tebal perkerasan jalan yang dibutuhkan, biaya konstruksi pekerjaan, biaya siklus hidup perkerasan selama umur rencana, manfaat yang dihasilkan serta kelayakan ekonomi ruas jalan tersebut sebelum dibangun kembali. Penelitian ini menggunakan pedoman Pd T-14-2003 Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah dalam menentukan desain tebal perkerasan. Sedangkan untuk menghitung biaya konstruksi pekerjaan digunakan pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bina Marga tahun 2016. Perhitungan biaya siklus hidup mengacu pada strategi perawatan perkerasan yang dikeluarkan oleh Pennsylvania Department of Transportation. Perhitungan manfaat dalam hal ini penghematan biaya operasi kendaraan mengacu pada pedoman Pd T-15-2005-B Departemen Pekerjaan Umum. Terakhir, untuk mengetahui kelayakan ekonomi ruas jalan tersebut digunakan metode Analisa Manfaat-Biaya sebagai pendekatan dalam menilai kelayakan suatu proyek yang ditujukan untuk kepentingan umum. Data yang dibutuhkan untuk merancang tebal perkerasan jalan adalah data lalu lintas yang diasumsikan sama seperti ruas jalan Suruh-Singlar. Sedangkan untuk menghitung biaya konstruksi pekerjaan digunakan data harga satuan upah, bahan dan alat pada tahun 2016 serta data tingkat inflasi 5 tahun terakhir guna menaksir harga satuan pada tahun konstruksi direncanakan yakni 2018. Dalam menghitung biaya siklus hidup digunakan data suku bunga acuan BI-Rate 2 tahun terakhir guna menaksir biaya perawatan tahun ke-0 atau tahun awal umur rencana dari tahun perawatan ke-n. Guna menghitung biaya operasi kendaraan digunakan data harga satuan komponen unit-unit biaya operasi kendaraan seperti harga bahan bakar, oli, kendaraan, ban dan lain-lain berdasarkan survei harga pasaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa tebal perkerasan kaku yang dibutuhkan adalah setebal 200 mm dengan lapis pondasi Cement Treated Subbase setebal 100 mm. Biaya konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun perkerasan kaku tersebut adalah sebesar Rp5.509.936.260 siklus hidup perkerasan selama umur rencana adalah sebesar Rp5.839.669.932. Manfaat yang diperoleh dari segi penghematan biaya operasi kendaraan biaya tidak tetap adalah sebesar Rp3,761,807,648. Berdasarkan metode analisa manfaat-biaya maka nilai rasio B/C yang diperoleh adalah 0,644. Artinya ruas jalan yang di desain dengan perkerasan kaku tersebut tidak memenuhi indikator kelayakan ekonomi rasio B/C yakni diatas 1,0.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectAnalisa manfaat biayaid
dc.subjectbiaya siklus hidupid
dc.subjectperkerasan kakuid
dc.titlePenerapan Metode Analisa Manfaat Biaya pada Penilaian Kelayakan Pembangunan Infrastruktur Jalan (Implementation of Benefit Cost Analysis Methods on the Feasibility Assessment of Road Infrastructure Construction) (Studi Kasus Ruas Jalan Balong-Plosokerep, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta)id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record