Show simple item record

dc.contributor.authorHisbullah, Muhammad Syaddad
dc.date.accessioned2024-03-25T02:24:03Z
dc.date.available2024-03-25T02:24:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48536
dc.description.abstractSwedia merupakan salah satu negara Skandinavia dan Nordik yang menerapkan prinsip netralitas pada kebijakan luar negeri selama kurang lebih 200 tahun. Namun akibat adanya invasi besar-besaran Rusia di Ukraina menyebabkan perubahan konsep keamanan dan mengganggu stabilitas keamanan negara Swedia. Adanya ancaman tersebut membuat Swedia mengambil keputusan untuk menjadi anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan mengakhiri 200 tahun kebijakan netralitas yang dianut oleh negara tersebut.Turki yang merupakan salah satu anggota NATO menolak untuk meratifikasi keanggotaan Swedia dikarenakan gerakan terorisme Partiya Karkeren Kurdistan atau PKK yang mencari perlindungan di negara Swedia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Strategies and Tactic in Negotiation dalam bentuk strategi Problem Solving dalam melihat bagaimana strategi atau upaya yang dilakukan oleh Swedia terhadap Turki agar menyetujui protokol aksesi Swedia di NATO. Penelitian ini akan menjawab bagaimana strategi Swedia dalam bernegosiasi dengan Turki sebagai upaya agar Turki menyetujui protokol aksesi Swedia di NATO tahun 2022-2023.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSwediaen_US
dc.subjectTurkien_US
dc.subjectStrategi dan Taktik Negosiasien_US
dc.subjectProblem Solvingen_US
dc.subjectNATOen_US
dc.titleStrategi Negosiasi Pemerintah Swedia Terhadap Negara Turki dalam Upaya Meratifikasi Keanggotaan Nato Tahun 2023en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19323198


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record