| dc.description.abstract | Mie lethek adalah produk mie yang berbahan dari tepung tapioka yang dicampur
dengan gaplek diolah dengan menggunakan mesin tradisional. Beban kerja yang
dialami karyawan pada bagian pembuatan mie lethek memiliki tingkat yang berbeda.
Sebagian proses produksi masih dilakukan secara manual, dimana masih
mengendalikan kekuatan tangan manusia seperti pergerakan berulang dan bekerja
dengan posisi yang salah. Posisi kerja yang dialami karyawan seperti berdiri yang
lama, duduk yang membungkuk, postur kepala yang menunduk serta tangan yang
menerima beban untuk bekerja dalam waktu yang lama. Hal ini berdampak pada
meningkatnya beban kerja fisik dan beban kerja mental yang menyebabkan turunnya
produktivitas.Untuk mengurangi beban kerja fisik dan beban kerja mental yang
berlebih, perusahaan perlu menurunkan beban kerja fisik dan mental untuk
meningkatkan kemampuan proses produksinya. Oleh karena itu dilakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengurangi beban kerja fisik dan mental yang diterima oleh
pekerja bagian pembuatan mie lethek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode (Cardiovascular Load) CVL dan Rating Scale Mental Effort (RSME).
Selain itu metode 5W+1H digunakan dalam memberikan usulan perbaikan. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja fisik pada jenis pekerjaan pencampuran
nilai %CVL rata-rata 35,15%, nilai %CVL rata-rata 33,69%, pengukusan nilai %CVL
rata-rata 29,34, pencetakan nilai %CVL rata-rata 31,00%, penguratan nilai %CVL
rata-rata 31,69%, dan penjemuran nilai %CVL rata-rata 30,50%. Sedangkan beban
kerja mental pada jenis pekerjaan pencampuran memiliki nilai rata-rata 58,33,
pemadatan nilai rata-rata 40, pengukusan nilai rata-rata 43,57, pencetakan nilai rata-
rata 30,83, penguratan nilai rata-rata 41,25 dan penjemuran nilai rata-rata 59,77.
Kategori beban kerja fisik dan mental yang diterima pekerja dari yang sebelumnya
masuk ke dalam kategori beban kerja fisik dan mental berat menjadi sedang. | en_US |
