dc.description.abstract | Pada tugas akhir ini adalah sebuah perancangan desain resort pantai yang berlokasi di tanjung barat
Pantai Baron dengan mengangkat tema sustainable architecture. Resort memiliki 53 kamar dengan
rincian 34 kamar standard, 8 deluxe suite, 2 penthouse suite, 2 connected room, dan 7 quick access
motel. Resort Nilasina mengacu kepada guidelines operator Archipelago International dengan tipe
Quest berupa Resort berbintang 3.
Pantai Baron merupakan salah satu tujuan wisata terpopuler yang ada di Gunungkidul, khususnya
sepanjang garis pantai selatan. Namun besarnya nama Pantai Baron tidak diimbangi dengan fasilitas
penginapan yang memadai sehingga banyak dari wisatawan memilih untuk tidak menetap/bermalam.
Pantai Baron juga memiliki daya tarik yang lebih, seperti tebing pantai yang melingkupi dan menara
mercusuar di Tanjung Baron. Hal ini mendatangkan potensi yang besar untuk adanya perencanaan
sebuah resort pantai yang dapat menarik perhatian pengunjung.
Nilasina adalah sebuah desain resort pantai yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan
arsitektural pada site dan menghadirkan sebuah resort dengan daya tarik yang nyaman. Permasalahan
yang dihadapi berupa tingginya radiasi matahari pada site yang menyebabkan suhu rata rata udara
menjadi tinggi.
Solusi yang digunakan pada desain adalah solusi hybrid, dengan pendinginan aktif untuk guest room,
namun dibantu dengan adanya solusi pasif yang mendinginkan bangunan.
Nilasina memiliki fokus dalam sustainabilitas energi dan daya tarik visual. Sustainabilitas energi
mencakup pengurangan kebutuhan listrik HVAC dan penambahan suplai energi melalui energi
terbarukan angin dan radiasi matahari. Daya tarik visual meliputi view/pemandangan laut dari dalam
kamar.
Keberhasilan desain meliputi 104% untuk target view guest room, 100% untuk view outdoor, 113.6%
dalam pengurangan konsumsi energi, 111.3% dalam keberhasilan target suplai energi | en_US |