dc.description.abstract | Perkembangan dan kemajuan di dunia industri hingga saat ini berkembang sangat
pesat, salah satunya adalah industri pengecoran logam. Dengan adanya hal tersebut,
agar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat bersaing, perusahaan harus
memiliki strategi yang tepat, salah satu caranya dengan menerapkan manajemen
risiko yang baik. Strategi yang tepat juga mencakup proses opersional perusahaan
baik internal maupun eksternal. Sampai saat ini terdapat banyak sekali perusahaan
yang sudah beroprasi yang terdapat di daerah Klaten, Jawa Tengah. Salah satunya
adalah perusahaan CV. Akbar Metatama merupakan salah satu perusahaan
pengecoran logam yang yang berlokasikan di Jl. Batur RT01/RW01, Tegalrejo,
Kec. Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hasil produksi pada perusahaan ini
berupa peralatan rumah tangga dan industri. Untuk dapat mencapai hal tersebut,
perlu melakukan startegi operasional dengan cara mengidentifikasi risiko yang
terjadi di perusahaan. Metode House of Risk adalah salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi risiko apa saja yang terjadi serta dapat
menenetukan rancangan aksi mitigasi pada risiko prioritas untuk dapat
meminimalisir faktor penyebab risiko. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan terdapat 22 risk event dan 28 risk agent yang telah teridentifikasi pada
proses operasional di CV. Akbar Metatama, lalu terdapat 5 agen risiko prioritas
diantarnya, kelalaian pekerja, kelalaian pihak ekspedisi, pekerja yang kurang
terampil, kesalahan pada proses pembuatan produk, dan kurangnya pengawasan
terhadap pekerja. Setelah mendapatkan agen risiko prioritas tersebut, lalu terdapat
12 aksi mitigasi diantaranya, melakukan evaluasi kerja secara rutin ,mengadakan
pelatihan secara rutin, memberikan reward kepada pekerja, membuat lingkungan
kerja yang nyaman (5S), membuat SOP terkait proses produksi, memilih pekerja
yang ahli dibidangnya, melakukan pengawasan kepada pekerja yang belum
terampil dibidangnya, memberikan sanksi teguran kepada pekerja, membuat surat
perjanjian dengan pihak ekspedisi, memilih SDM sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh perusahaan, membuat tim untuk mengawasi setiap prosesnya, dan
yang terakhir memilih ekspedisi dengan lebih selektif. | en_US |