Kekerasan dan Teknologi: Dapatkah Toxic Online Disinhibition dan Insecure Attachment Memprediksi Perilaku Technology Facilitated Sexual Violence?
Abstract
Technology facilitated sexual violence (TFSV) atau kekerasan seksual yang difasilitasi oleh teknologi
makin marak terjadi bersamaan dengan semakin berkembangnya teknologi di dunia. Tidak seperti
penelitian mengenai dampak yang diterima korban, pembahasan mengenai mengapa pelaku
melakukan tindakan kekerasan seksual masih minim dilakukan. Penelitian ini akan mengeksplorasi
perilaku technology facilitated sexual violence dengan kelekatan tidak aman dan toxic online
disinhibition sebagai prediktor. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yakni TFSV
Scenario, Online Disinhibition Scale, dan Revised Adult Attachment Scale – Close Relationship Versions.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan google form. Jumlah ini disesuaikan dengan jenis TFSV
Scenario yang dibedakan berdasarkan respon korban, yakni aggressive rejection, flirty response,
respectful rejection, dan no response. Adapun responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah
laki-laki dewasa yang aktif menggunakan internet sebagai media komunikasi sehari-hari. Analisis data
akan dilakukan dengan bantuan JASP menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa toxic online disinhibition dan kelekatan tidak aman secara bersama-sama dapat
menjadi prediktor dari kecenderungan seseorang melakukan technology facilitated sexual violence
(TFSV), seperti apapun respon korban yang ditunjukkan. Nilai signifikansi yang didapatkan pada semua
analisis berdasarkan TFSV Scenario yang digunakan adalah <0.001 (p < 0.005).
Collections
- Master of Psychology [344]