dc.description.abstract | Pembangunan infrasruktur sedang dijalankan secara intensif di indonesia. Umumnya
pada pembangunan infrastruktur, material yang digunakan adalah beton. Beton adalah
campuran agregat halus, agregat kasar, air, dan semen. Salah satu material yang
mempengaruhi kualitas beton adalah air. Air yang dipakai untuk pembuatan beton
umumnya memiliki pH dengan nilai 7 (netral). Namun kenyataannya pembuatan beton di
lapangan jarang mencermati pH air yang dipakai, seperti penggunaan air sumur, air rawa
maupun air laut yang ditemukan di sekitar proyek. Hal ini dapat terjadi karena lokasi
proyek jauh dan tidak tersedianya air pam. Akibatnya, penggunaan air setempat menjadi
alternatif. Penelitian ini menggunakan variasi pH air 4, 5, 6, 7, 8, 9. dan 10 pada campuran
beton. Benda uji penelitian menggunakan silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton, kuat tarik belah beton, serta
modulus elastisitas beton saat beton berumur 28 hari. Perencanaan campuran beton
berdasar SNI 2834-2000 dengan mutu beton yang direncanakan adalah 25 MPa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi pH air 7 menghasilkan kuat tekan,
kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton tertinggi dengan nilai secara berurutan
adalah 26,47 MPa, 2,89 MPa, dan 28920,11 MPa. Variasi pH air 10 menghasilkan kuat
tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton terendah dengan nilai secara berurutan
adalah 23,70 MPa, 2,20 MPa, dan 24999,68 MPa. | en_US |