Show simple item record

dc.contributor.authorSyauqi, Sulthan Labib
dc.date.accessioned2024-03-14T02:45:48Z
dc.date.available2024-03-14T02:45:48Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48287
dc.description.abstractPada tahun 2020, Indonesia menghadapi sebuah ancaman berupa pandemi Virus Covid-19 yang menruntuhkan citra Indonesia di wajah internasional dengan berbagai kritikan dari masyarakat internasional dan berdampak langsung pada perekonomian Indonesia. Tahun 2021, Indonesia ditunjuk untuk menjadi pemimpin pertemuan G20 2022 dan ditunjuknya Indonesia menjadi pemimpin pertemuan G20 2022 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dalam memperbaiki citra negaranya yang rusak ketika masa pandemi virus Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi diplomasi publik Indonesia pada presidensi G20 2022 dalam memulihkan citra negara yang rusak. Teori yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Diplomasi Publik oleh Mark Leonard yang mencakup tiga dimensi yaitu news management, strategic communication, dan relationship building. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif menggunakan data yang dicari secara online melalui artikel media, media sosial pemerintah Indonesia dan jurnal yang terkait. Penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil memulihkan citra negara yang rusak dengan secara aktif merespon isu dan kritikan masyarakat internasional, menyukseskan promosi G20 serta pariwisatanya dan mampu mencapai berbagai kesepakatan kerja sama selama G20.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectG20en_US
dc.subjectDiplomasi Publiken_US
dc.subjectCitra Negaraen_US
dc.titleStrategi Diplomasi Publik Indonesia dalam Presidensi Indonesia Pada KTT G20 Tahun 2021-2022en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19323067


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record