dc.description.abstract | Pada tahun 2020, Indonesia menghadapi sebuah ancaman berupa pandemi
Virus Covid-19 yang menruntuhkan citra Indonesia di wajah internasional dengan
berbagai kritikan dari masyarakat internasional dan berdampak langsung pada
perekonomian Indonesia. Tahun 2021, Indonesia ditunjuk untuk menjadi pemimpin
pertemuan G20 2022 dan ditunjuknya Indonesia menjadi pemimpin pertemuan G20
2022 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dalam memperbaiki citra negaranya
yang rusak ketika masa pandemi virus Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana strategi diplomasi publik Indonesia pada presidensi G20
2022 dalam memulihkan citra negara yang rusak. Teori yang digunakan dalam
analisis ini adalah teori Diplomasi Publik oleh Mark Leonard yang mencakup tiga
dimensi yaitu news management, strategic communication, dan relationship
building. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif menggunakan data yang
dicari secara online melalui artikel media, media sosial pemerintah Indonesia dan
jurnal yang terkait. Penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil
memulihkan citra negara yang rusak dengan secara aktif merespon isu dan kritikan
masyarakat internasional, menyukseskan promosi G20 serta pariwisatanya dan
mampu mencapai berbagai kesepakatan kerja sama selama G20. | en_US |