Modifikasi Limbah Kulit Pisang Tanduk (Musa Parasiaca) menjadi Karbon Aktif Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd)
Abstract
Pencemaran air di Indonesia banyak terjadi salah satunya dengan adanya pengembangan
sektor industri. Logam berat merupakan salah satu parameter pencemar yang sering
ditemukan di perairan. Salah satunya adalah logam kadmium yang termasuk logam non
esensial yang memiliki tingkat toksisitas tinggi yang memiliki sifat karsinogenik dengan
paparan jangka panjang. Salah satu dalam pengolahan air mengandung logam berat yang
efektif dan relatif murah adalah dengan metode adsorpsi dengan adsorben kulit pisang
tanduk yang dimodifikasi menjadi karbon aktif. Proses adsorpsi dapat menjerap ion – ion
logam pada permukaan adsorben. Kulit pisang tanduk mempunyai kandungan senyawa
selulosa, hemiselolusa dan senyawa karbon sebanyak 96% dan menjadi 98% setelah
direaksikan dengan senyawa aktivator HNO3 1%. Tujuan pada penelitian ini untuk
mengetahui efektifitas penyisihan karbon aktif dari kulit pisang tanduk terhadap ion Cd2+
pada larutan artifisial pada beberapa parameter seperti massa (20,30,40,50 mg), pH
(3,5,7,9) waktu kontak (5,10,20,30,60,120,180 menit), konsentrasi
(10,30,50,100,150,200,250 ppm) dan diaplikasikan ke sampel limbah batik dengan
kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi 150 rpm. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa massa optimum sebesar 50 mg, pH 5, waktu kontak pengadukan 120 menit,
konsentrasi larutan logam kadmium 30 ppm dan kapasitas adsorpsi 58,82 mg/g . Pada
perbandingan adsorben aktivasi dan non aktivasi didapatkan efisiensi penyisihan ion
logam Cd2+ sebesar 95,67% dan 57,68%. Sedangkan, efisiensi penyisihan ion logam
kadmium pada limbah batik sebesar 44,92%, 32,46%. Pada hasil percobaan, dapat
disimpulkan bahwa karbon aktif dari kulit pisang tanduk dapat dijadikan sebagai media
penjerap untuk menyisihkan ion logam kadmium dengan metode yang relatif mudah dan
biaya yang relatif murah.
Collections
- Environmental Engineering [1435]