Pengembangan Alat Cetak Makanan “dangke” yang Ergonomis untuk Pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Abstract
Dangke merupakan makanan tradisional kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang terbuat
dari susu kerbau/sapi dan enzim pepaya. Makanan ini dibuat melalui proses pemanasan pada
suhu 60-70 0C sampai menghasilkan gumpalan kristal dengan kadar air maksimal 45% (SNI)
dan dicetak dengan tempurung kelapa. Berdasarkan studi lapangan, ditemukan bahwa proses
pembuatan dengan cetakan tempurung kelapa menghasilkan Dangke dengan kadar air cukup
tinggi yaitu sebesar 50,17% dan juga tingkat keamanannya yang rendah karena terjadi
tumpahan susu yang panas. Kadar air produk Dangke yang melebihi Standar Nasional
Indonesia menyebabkan Dangke tidak tahan lama. Oleh karena itu, pengembangan atau desain
ulang alat cetak Dangke inovatif merupakan hal yang sangat urgent dilakukan. Penelitian ini
bertujuan mengoptimalkan desain alat cetak Dangke untuk meningkatkan efisiensi dan
keamanan dalam memenuhi Standar Nasional Indonesia terkait kadar air. Metode Kano dan
Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk mengidentifikasi 10 atribut desain,
termasuk kemampuan mengurangi kadar air, keamanan, dan keawetan. Spesifikasi alat
mencakup dimensi dan material yang sesuai, seperti baja karbon rendah dan stainless steel,
dengan tambahan fitur roda hidup dan pengunci. Validasi desain dilakukan untuk memastikan
sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan tingkat signifikansi 5%. Uji efektivitas
menunjukkan tingkat keberhasilan 93,33%, mencerminkan inovasi ergonomis yang signifikan.
Uji akhir menghasilkan Dangke dengan kadar air 45,88% dalam waktu 6 menit, memvalidasi
keberhasilan alat cetak sesuai standar. Sehingga dapat disimpulkanbahwa Desain alat cetak
Dangke yang diusulkan secara ilmiah terbukti meningkatkan efisiensi, keamanan, dan
memenuhi standar kualitas, memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan
teknologi dalam pembuatan makanan tradisional.
Collections
- Industrial Engineering [2240]