dc.description.abstract | Balai yasa pengok Yogyakarta merupakan tempat untuk perawatan lokomotif kereta api.
balai yasa memiliki beberapa bagian yang terdiri dari rangka atas, rangka bawah, disel,
logam, auxiliary dan traksi listrik. Salah satu bagian pada area produksi auxiliary tepatnya
pada penegetesan horn suling lokomotif terdapat permasalahan yang belum terselesaikan
Hal ini bisa menyebabkan terganggunya kelancaran oprasional seperti halnya Suara
suling lokomotif tidak normal, Baut pada suling lokomotif patah, Membran suling
lokomotif pecah, Selang pada suling lokomotif terlepas. Metode penelitian berfokus
menggunakan metode FMEA (Failure mode and effect analysis) guna untuk mengetauhi
faktor kegagalan produksi dan 5W+1H untuk mencapai tujuan dari penelitian. Hasil dari
perhitungan FMEA dimana nilai yang memiliki RPN tertinggi yaitu angin dari kompresor
tercampur oli dengan nilai RPN 224. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan
fishbone diagram terhadap angin dari kompresor tercampur oli ditemukan 3 faktor
kegagalan yaitu, manusia, mesin, dan material. Usulan yang diberikan kepada balai yasa
adalah perlu adanya pelatihan/pembekalan yang di sediakan oleh pihak balai yasa sesudah
dilakukan nya rekrutmen pekerja, agar dapat mengetahui dan bisa mengantisipasi faktor
kegagalan yang dapat terjadi. | en_US |