Perancnagan Beach Club di Gunungkidul Sebagai Penunjang Pariwisata dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Abstract
Beachclub adalah tempat menikmati pantai dari pagi hingga malam hari yang mewah dengan menawarkan kenyamanan dan fasilitas yang lengkap. Mulai
kolam renang, restoran, bar, daybed dan lain sebagainya dengan live music sehingga lebih relax dalam menikmati pantai. Perancangan Beach Club di Yogyakarta
merupakan pengembangan pariwisata untuk kalangan menengah atas dengan memaksimalkan penjualan makanan dan minuman lalu juga event music yang
bekerja sama dengan promotor. Dengan suasana pantai tropis yang menarik wisatawan mancanegara. Terdapat juga Becah Club untuk menunjang beachclub
karena lokasinya yang cukup jauh dari kota dan memiliki potensi turis baik local maupun mancanegara untuk menetap di wilayah parangtritis.
Kawasan Pantai Parangtritis berlokasi di Kabupaten Bantul dan bersebelahan langsung dengan perbukitan bebatuan kapur yang terletak Gunung Kidul
memiliki potensi seperti jaraknya dari kota yang relatif tidak terlalu jauh dibandingkan dengan pantai - pantai di Gunungkidul lainya. Dengan HTM Parangtritis yang
sangat terjangkau Selama ini pasar wisatawan Pantai Parangtritis masih didominasi oleh wisatawan nusantara. Hal ini dapat dilihat dari wisatawan nusantara yang
jumlahnya sekitar 200 kali wisatawan mancanegara pada tiap tahunnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki demi
menunjang wisatawan mancanegara dan juga memberikan potensi bisnis yang besar dengan berdirinya Beachclub, mengingat pemerintah telah menaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 11% dan juga pengesahan pajak penghasilan atau PPh bagi orang yang berpenghasilan 5 miliar pertahun sebesar 35%.
Sehingga dengan berdirinya Beachclub di wilayah obyek wisata Parangtritis dapat menunjang pariwisata dan memajukan perekoniman. Selain itu, pendekatan arsitektur ekologi diterapkan pada design Beach club tersebut, khususnya suhu sebagai bangunan pesisir pantai. Pendekatan arsitektur ekologis ini menentukan orientasi bukaan menghadap utara dan selatan yang dapat mengurangi panas, penempatan bukaan jendela, memberikan ruang
transisional yang berada di tengah bangunan sebagai ruang udara, desain dinding dengan cross ventilation, serta hubungan dengan landscape.
Collections
- Architecture [3653]