Show simple item record

dc.contributor.authorPanuntun, Ronggo
dc.date.accessioned2024-03-04T04:06:21Z
dc.date.available2024-03-04T04:06:21Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47930
dc.description.abstractBus Rapid Transit (BRT) Trans Banyumas di koridor Pasar Pon Terminal Ajibarang adalah sebuah sistem transportasi massal yang bertujuan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Setelah melakukan pengamatan awal di lapangan, teridentifikasi beberapa masalah yang menghambat efisiensi operasional BRT Trans Banyumas, seperti waktu antara yang cenderung lama dan jumlah penumpang yang sedikit. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja pada BRT Trans Banyumas sesuai dengan standar yang berlaku serta memberikan alternatif solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja BRT Trans Banyumas. Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi di lapangan yang meliputi data waktu berangkat dan tiba bus di setiap halte, jumlah penumpang naik turun bus, dan kondisi eksisting BRT Trans Banyumas. Dari data yang diperoleh melalui penelitian maka dilakukan evaluasi kinerja operasional yang meliputi faktor muat, waktu antara, waktu tunggu, waktu sirkulasi, kecepatan perjalanan, ketersediaan angkutan, dan jumlah penumpang berdasarkan ketentuan dari SK Dirjen No. 687 Tahun 2002, Permenhub No. 10 Tahun 2012, dan Permenhub No. 98 Tahun 2013. Evaluasi berdasarkan kondisi eksisting BRT Trans Banyumas yang berupa dasar-dasar BRT, perencanaan layanan, infrastruktur, halte, komunikasi, akses dan integrasi, serta pengurangan nilai operasional mengacu pada ketentuan The BRT Standard 2016. Dari hasil evaluasi tersebut kemudian direncanakan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja yang kurang. Berdasarkan hasil analisis evaluasi kinerja operasional pada hari libur dan hari kerja, terdapat beberapa indikator yang belum memenuhi standar dari SK Dirjen No. 687 Tahun 2002 yaitu faktor muat, waktu antara, waktu tunggu pada kondisi puncak, dan jumlah penumpang per bus per hari. Hasil evaluasi berdasarkan The BRT Standard 2016 menunjukkan BRT Trans Banyumas dapat memenuhi 14 dari 30 kriteria penilaian, namun terdapat 3 pengurangan nilai operasional, yaitu penumpang sedikit pada kondisi puncak, jalur bus yang kurang steril, dan bus bunching. Dari hasil penilaian yang dilakukan, total nilai yang diperoleh BRT Trans Banyumas sebesar 21,5. Berdasarkan ketentuan dari The BRT Standard 2016, BRT Trans Banyumas belum terkualifikasi sebagai BRT (Bus Rapid Transit). Solusi alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja operasional adalah melakukan evaluasi rute asal tujuan dan mengevaluasi lokasi titik perhentian bus serta melakukan penyesuaian, pengurangan, dan/atau penambahan titik perhentian bus sepanjang koridor, melakukan pembaruan jadwal keberangkatan bus dengan mempersingkat waktu antara sesuai standar ketentuan yang berlaku, melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat mengenai penggunaan angkutan umum, khususnya BRT Trans Banyumas koridor Pasar Pon-Terminal Ajibarang dan sistem pembayaran tarifnya. Untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan The BRT Standard 2016, perlu dilakukan peningkatan pada beberapa aspek-aspek dasar BRT, perencanaan layanan, infrastruktur, halte, akses dan integrasi, serta deduksi operasi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBRT Trans Banyumasen_US
dc.subjectkinerja operasionalen_US
dc.subjectthe BRT Standard 2016en_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Operasional Bus Rapid Transit (Brt) Trans Banyumas Koridor Pasar Pon-terminal Ajibarang (Operational Evaluation Of Bus Rapid Transit (Brt) Trans Banyumas Corridor Pasar Pon-ajibarang Terminal)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18511082


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record