Show simple item record

dc.contributor.authorSulistio
dc.date.accessioned2024-03-02T03:09:12Z
dc.date.available2024-03-02T03:09:12Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47911
dc.description.abstractDalam dunia yang semakin tergantung pada teknologi, Informatika menjadi semakin banyak dipilih sebagai tujuan selanjutnya ketika ingin melanjutkan pendidikan. Hal ini terbukti Informatika menjadi salah satu jurusan yang paling banyak diminati pada UTBK-SBMPTN 2021. Pemrograman adalah alat yang digunakan dalam praktik Informatika. Dengan menggunakan pemrograman, kita dapat merancang dan mengembangkan perangkat lunak, aplikasi, sistem informasi, dan banyak hal lainnya. Permasalahan yang biasa terjadi pada mahasiswa Informatika yang sedang melakukan pemrograman adalah menemukan error. Memang sudah banyak media yang dapat digunakan mahasiswa untuk mencari masalah berupa error yang dihadapi saat melakukan pemrograman, seperti website Stackoverflow, video tutorial dari Youtube maupun kursus pemrograman online. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang terlalu kompleks dan tidak berfokus pada sebagian kecil dari inti masalah error yang sedang dihadapi. Mahasiswa harus lebih dahulu memilah solusi dari sekian banyak solusi yang tersedia, tak jarang solusi untuk masalah error tersebut seringkali sulit ditemukan oleh mahasiswa. Berbagai platform tersebut juga tidak dapat memberikan solusi langsung secara real-time sehingga kurang interaktif untuk masalah pemrograman yang sedikit rumit. Maka dari itu, sebuah platform berbasis website bernama Wahda dikembangkan sebagai sistem layanan konsultasi dimana di dalamnya akan menjadi tempat bagi mahasiswa untuk berkonsultasi langsung kepada seseorang yang ahli dalam pemrograman. Mahasiswa dapat menanyakan secara langsung inti masalah error yang mereka hadapi sehingga solusi dapat ditemukan dengan cepat dan tepat. Metode yang digunakan dalam merancang ide bisnis startup Wahda adalah design thinking, yaitu metode yang berpusat kepada manusia sehingga rancangan desain yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan calon pengguna. Terdapat 5 (lima) tahapan dalam metode design thinking, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Hasil akhir dari tahapan design thinking yang dilakukan adalah pengujian untuk mengukur tingkat kesesuaian solusi yang dirancang dengan keinginan dan kebutuhan pengguna dalam mengatasi hambatan atau permasalahan seperti error yang terjadi ketika melakukan pemrograman. Hasil pengujian tersebut mendapatkan nilai persentase rata - rata skor sebesar 90% dengan predikat “sangat setuju”.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectInformatikaen_US
dc.subjectPlatformen_US
dc.subjectPemrogramanen_US
dc.subjectKonsultasien_US
dc.subjectWebsiteen_US
dc.subjectDesign Thinkingen_US
dc.titleImplementasi Metode Design Thinking dalam Rancangan Ide Bisnis Startup Wahdaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19523127


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record