Pengolahan Air Lindi Menggunakan Adsorben Limbah Biji Salak dengan Parameter Mangan (Mn)
Abstract
Air lindi merupakan salah satu faktor pencemaran dan memiliki
kandungan logam berat yang sangat kompleks dan berdampak buruk pada
lingkungan. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi
kemampuan limbah biji salak dalam mengadsorpsi logam berat Mangan (Mn)
dengan waktu aktivasi, waktu kontak, dan pH dalam mengadsorpsi logam berat
Mangan (Mn) pada air lindi. Metode penelitian adsoprsi ini menggunakan
adsorben limbah biji salak sebelum aktivasi dan setelah diaktivasi menggunakan
NaOH 2% dengan waktu aktivasi 48 jam dengan waktu kontak 5, 10, 15, 20, 30, 60, 120, dan 180 menit digunakan untuk adsorpsi air lindi dan dilakukan destruksi
untuk dilakuakn analisis data. Gugus fungsi adsorben biji salak sebelum dan
setelah aktivasi dianalisis dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan
struktur morfologi permukaan adsorben biji salak dapat diidentifikasi dengan
Scanning Electron Microscope (SEM). Konsentrasi Mn dalam air lindi sebelum
dan setelah adsorpsi diukur dengan Atomic Adsorption Spectrofotometry (AAS). Pada penelitian ini didapatkan bahwa adsorben non aktivasi mampu menurunkan
konsentrasi Mn di dalam air lindi sebanyak 84,08% (massa: 2 gram; volume: 50
mL, waktu: 60 menit), sedangkan adsorben yang telah diaktivasi mampu
menurunkan konsentrasi Mn sebesar 90,11% pada kondisi yang sama. Nilai pH
larutan setelah proses adsorpsi mengalami penurunan, hal ini menandakan adanya
pelepasan ion H+ selama proses adsorpsi. Adsorben biji salak non-aktivasi dan
aktivasi dengan NaOH 2% mampu menurunkan kandungan Mn dalam air lindi
secara efektif.
Collections
- Civil Engineering [4205]