Pra Rancangan Pabrik Amonium Alumunium Sulfat dari Alumunium Sulfat dengan Kapasitas 40.000 Ton/tahun
Abstract
Saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat dalam
bidang industri, dan Ammonium alum banyak digunakan dalam berbagai macam
industri di Indonesia. Seperti pada industri kosmetik untuk membuat deodorant,
industri kimia dasar dan industri pengolahan air. Melihat industri-industri yang
terus berkembang di Indonesia menjadikan alum memiliki potensi yang strategis.
Dengan dibangunnya pabrik ammonium alum di Indonesia, diharapkan dapat
menjawab perkembangan industri-industri dalam negeri di masa yang akan datang.
Serta, dapat meningkatkan nilai ekspor guna menambah devisa negara. Pabrik ini
juga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan alum pada industri yang
membutuhkan saat ini. Pada dasar pembuatan ammonium alum hampir sama
dengan proses pembuatan alumunium sulfat (Keyes 1957). Ammonium alum
biasanya dibuat dengan kristalisasi campuran alumunium sulfat dan ammonium
sulfat. (Kubota & Onosawa, 2009). Bahan baku dan air dimasukkan ke dalam
reaktor. Proses reaksi antara alumunium sulfat dan ammonium sulfat untuk
membentuk ammonium sulfat membutuhkan suhu 90°C dengan tekanan 1 atm.
Lokasi direncanakan untuk didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur
dengan lahan seluas 20.000 m2
. Dalam pengoperasiannya, pabrik ini akan bekerja
dalam 330 hari/tahun operasi. Dalam menunjang proses produksi, diperlukan air
untuk proses utilitas dan listrik yang disediakan oleh PLN, serta generator sebagai
cadangan. Analisa kelayakan dilihat dari nilai Return of Investment (ROI) setelah
pajak sebesar 33,3%, Pay Out Time (POT) setelah pajak selama 2 tahun, Discounted
Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 41,45 %, Break Event Point (BEP)
sebesar 47,18%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28,15%. Dari parameter
kelayakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pabrik ammonium alum ini layak untuk
didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]