Pengukuran Beban Kerja Mental Sopir Bus Trans Jogja dengan Metode Nasa Task Load Index (Nasa-tlx)
Abstract
Salah satu bentuk dukungan perkembangan transportasi darat di Yogyakarta adalah
diciptakannya Trans Jogja, meski hanya berjarak sedang dan hanya beroperasi di dalam kota,
namun Trans Jogja mengalami beberapa kali kecelakaan di jalan, dari kecelakaan ringan hingga
berat. Hal ini terjadi karena sopir bus Trans Jogja harus sampai ke pemberhentian selanjutnya
dengan tepat waktu (Head-Time), Head-Time menyebabkan sopir bus Trans Jogja mengalami
kelelahan dan kurang fokus saat berkendara akibat dari beban kerja mental yang tinggi.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui skor beban kerja mental sopir bus Trans Jogja guna
meminimalisir kecelakaan saat bekerja. Peneltian ini menggunakan metode NASA-TLX
dengan cara menyebarkan kuisioner NASA-TLX kepada 40 sopir bus Trans Jogja. Hasil yang
di dapat pada penilitian ini adalah sopir bus Trans Jogja mendapatkan skor beban kerja mental
yang sangat tinggi dengan skor rata – rata sebesar 72,116. Sementara berdasarkan unsur
pembentuk beban kerja atau indikator pada metode NASA-TLX, didapatkan rata-rata skor
sebagai berikut: Mental Demand sebesar 12,3, Physical Demand sebesar 18,116, Temporal
Demand sebesar 9,56, Own Performance sebesar 15,083, Frustration Level sebesar 3,71, dan
Effort sebesar 13,333. Sedangkan untuk Head-Time sendiri penilitian ini melakukan observasi
langsung menggunakan jasa Trans Jogja di 5 rute yaitu rute 6A, 6B, 10, 13 dan 15, dari hasil
perhitungan Head-Time dapat diketahui bahwa 60% (3 dari 5 rute) yang dipilih memerlukkan
perbaikan sistem Head-Time.
Collections
- Industrial Engineering [2235]