Studi Perbandingan Respon Seismik pada Gedung Asimetris dengan Srpmm dan Srpmk (Studi Kasus Gedung 6 Lantai)
Abstract
Letak geografis Indonesia yang berada di perbatasan tiga lempeng tektonik mengakibatkan
Indonesia menjadi wilayah rawan gempa bumi yang dapat mengakibatkan berbagai macam
kerusakan dan keruntuhan pada bangunan, sehingga diperlukan suatu struktur yang memiliki
kekuatan, kekakuan dan mampu meneruskan beban yang menumpu pada suatu titik kemudian
diteruskan ke tanah sehingga beban dapat ditahan. Bangunan yang berada pada wilayah dengan
resiko gempa perlu dirancang menggunakan sistem penahan gempa. Berdasarkan SNI 03-
1726-2019 terdapat beberapa macam sistem penahan gempa salah satunya adalah Sistem
Rangka Pemikul Momen (SRPM). Berdasarkan SNI 03-2847-2019, Sistem Rangka Pemikul
Momen dibagi menjadi 3 yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem
Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK). Pada lokasi dengan site tertentu perlu dirancang konstruksi menggunakan Sistem
Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK) karena memiliki sifat daktail sedang hingga penuh sehingga mampu mengurangi
keruntuhan secara tiba-tiba. Tujuan pada tugas akhir ini untuk membandingkan respon seismik
pada gedung asimetris dengan SRPMM (Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) dan
SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Hasil dari studi ini adalah nilai simpangan
antar lantai, story drift, dan P-delta pada SRPMK dan SRPMM memenuhi ketentuan SNI 2847-
2019 Pasal 11.5.1.1 dan diperoleh nilai ratio sebesar 1,0 – 1,2 sehingga keduannya masih dalam
batas aman dan tidak boros. Nilai base shear SRPMM lebih besar 58% dari nilai base shear
SRPMK, simpangan antar lantai SRPMK lebih besar 38% dari nilai simpangan antar lantai
SRPMM, nilai story drift SRPMK lebih besar 52% dari nilai story drift SRPMM dan nilai P-
Delta SRPMK lebih besar 54% dari nilai P-Delta SRPMM.
Collections
- Civil Engineering [4205]