dc.description.abstract | Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat dirancang dengan kapasitas 25.000
ton/tahun, menggunakan bahan baku Natrium Klorida (NaCl) dengan
kemurnian 99% sebesar 5.176,052 kg/jam dan Asam Fosfat (H3PO4) dengan
kemurnian 54% sebesar 4.729,633 kg/jam. Bahan baku Natrium Klorida (NaCl)
diperoleh dari PT. Toya Indo Manunggal Chemical yang berlokasi di Sidoarjo,
Jawa Timur. Sedangkan bahan baku asam fosfat (H3PO4) diperoleh dari PT.
Petrokimia Gresik yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Pabrik direncanakan
beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam satu tahun dan akan didirikan
di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) dengan luas tanah keseluruhan 23.075 m2
. Proses produksi akan
dioperasikan menggunakan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
konversi 95% dengan kondisi operasi 90°C dan tekanan 1 atm. Reaksi pada
reaktor berlangsung pada fase cair-cair dan endotermis. Utilitas yang
dibutuhkan terdiri dari air 108.583,1 kg/jam dan daya listrik 296,6 kW yang
disuplai dari PLN, namun ada generator sebesar 370,75 kW sebagai cadangan
jika terjadi pemadaman secara mendadak oleh PLN. Modal tetap (fixed capital)
yang diperlukan sebesar Rp. 99.187.170.947 dan modal kerja (working capital)
sebesar Rp. 220.944.783.494. Return Of Investment (ROI) sebelum pajak 36%
dan setelah pajak 29%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,2 tahun dan
setelah pajak 2,7 tahun. Discounted Cash Flow of Return (DCFR) 13%. Break
Even Point (BEP) 59%. Shut Down Point (SDP) 47%. Dari analisis ekonomi
tersebut maka pendirian pabrik ini layak untuk dikaji lebih lanjut. Pabrik
natrium difosfat heptahidrat tergolong pabrik risiko rendah (low risk). | en_US |