dc.description.abstract | Kelompok kerja Soundboard Glue UP pada Departemen Assembly UP PT. Yamaha
Indonesia terdapat proses Router Bokaki yang berfungsi untuk meratakan permukaan
Backpost dan membuat rib hole. Dengan variasi model kabinet yang diproses
menyebabkan munculnya waktu set up. PT. Yamaha Indonesia memiliki target penurunan
waktu standar sebesar 5%. Maka dari itu fokus dari penelitian ini adalah untuk
meminimasi waktu set up dengan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) untuk
mendukung target dari PT. Yamaha Indonesia. Penerapan metode SMED diterapkan pada
Proses Router Bokaki. Hasilnya waktu set up sebelum dan sesudah adanya konversi
aktivitas internal menjadi eksternal melalui perhitungan tidak langsung adalah untuk
proses Router dengan model B1, B2, B3, dan P22 secara berurutan adalah dari yang
sebelumnya 3,21 menit menjadi 1,21 menit dengan selisih 2 menit, 3,25 menit menjadi
1,24 menit dengan selisih 2,01 menit, 4,65 menit menjadi 2,09 menit dengan selisih 2,56
menit, dan 4,65 menit menjadi 4,37 menit dengan selisih selama 0,28 menit. Sementara
untuk proses Bokaki didapat waktu sebelum dan sesudah adanya konversi aktivitas pada
setiap model secara berurutan B1, B2, B3, dan P22 adalah 1,04 menit menjadi 0,60 menit
dengan selisih selama 0,44 menit, 1,66 menit menjadi 1,19 menit dengan selisih selama
0,47 menit, 1,71 menit menjadi 1,30 menit dengan selisih selama 0,41 menit dan 2,11
menit menjadi 1,69 menit dengan selisih selama 0,42 menit. Kontribusi penurunan waktu
set up terhadap penurunan waktu proses pada target perusahaan adalah sebesar 7,6%
untuk model B1, 8% untuk model B2, 5,8% untuk model B3 dan 3,8% untuk model P22.
Pendekatan simulasi juga dicoba untuk melihat hasil alternatif perbaikan waktu set up
yang mana hasilnya proses Router Bokaki selesai dua menit lebih cepat untuk model B1
dan B2 series setelah adanya perbaikan dengan metode SMED, sementara untuk model
B3 dan P22 proses Router Bokaki selesai dengan selisih waktu selama 3 menit. | en_US |