Show simple item record

dc.contributor.authorAZZELLA, NADYA ZAHRA SYAH
dc.date.accessioned2024-02-28T08:22:41Z
dc.date.available2024-02-28T08:22:41Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47761
dc.description.abstractChelsea FC sebagai salah satu aset oligarki Roman Abramovich turut terdampak sanksi pembekuan aset oleh pemerintah Inggris dengan harapan agar Rusia menghentikan invasi ke Ukraina. Klub sepak bola di London ini mendapatkan general license dari lembaga yang telah ditunjuk HM Treasury untuk mengawasi implementasi sanksi yaitu OFSI agar bisa tetap berjalan meskipun finansial klub dibekukan. Sanksi hanya akan dibatalkan apabila klub berhasil terjual. Proses penjualan melibatkan banyak pihak seperti Inggris, Komisi Eropa, dan Portugal karena Abramovich memiliki banyak kewarganegaraan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teory Foreign Policy Implementation karya Michael Clarke. Teori tersebut berisi tentang the nature of decision, the implementation environment, serta control over implementation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melibatkan literatur-literatur dari media daring serta dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemerintah Inggris sejatinya memberikan keringanan kepada Chelsea FC agar bisa bertahan meskipun menginginkan pemiliknya untuk segera hancur.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectChelsea FCen_US
dc.subjectSanksien_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.subjectPembekuan Aseten_US
dc.titleImplementasi Kebijakan Pembekuan Aset terhadap Chelsea Fc pada Tahun 2022en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19323035


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record