Show simple item record

dc.contributor.authorArfianto, Himawan Bagus
dc.date.accessioned2024-02-26T06:52:29Z
dc.date.available2024-02-26T06:52:29Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47733
dc.description.abstractPT. Yamaha Indonesia merupakan salah satu perusahaan dibidang manufkatur yang menghasilkan ouput berupa piano. Dalam produksi terdapat dua jenis piano yang dihasilkan dari perusahaan yaitu Grand Piano (GP) dan Upright Piano (UP). Hasil observasi dan diskusi dengan ketua kelompok dapat diketahui bahwa pada bagian Stringing Assy Up sering tidak mencapai target produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Faktor penyebab ketidaktercapaian targat produksi yaitu rendahnya tingkat produktifitas karena adanya Waste atau pemborosan. Target produktifitas dari perusahaan yang diberikan yaitu sebesar 15% selama satu periode. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan obeservasi ke objek penelitian dilapangan. Penelitian menggunakan beberapa metode yaitu Value Stream Mapping (VSM) diketahui bahwa hasil perhitungan dalam aktvitas yang Value Added (VA) ada 57 dengan presentase sebesar 46,72% dan waktu 80,69 menit, aktivitas NonValue Added (NVA) ada 5 aktivitas dengan presentase sebesar 4,10% dan waktu 1,85 menit, aktivitas Necessary Non Value Added (NNVA) ada 60 aktivitas dengan presentase sebesar 49,18% dan waktu 16,28 menit. Hasil pada kategori NNVA ini dijadikan target untuk dilakukannya perubahan jangka waktu panjang, dan aktivitas NVA yang harus dihilangkan yaitu aktvitas strung back yang dibersihkan berkali-kali, ambil dan periksa kondisi tang potong, palu besi, dan aktivitas VA adalah aktivitas memasang frame bolt pada sound bord, memasang frame bolt dengan frame ball driver, memasang screw pada bracket dengan screw driver, melubangi sound bord dll, sedangkan NNVA aktivitas yang ada yaitu ambil piano, meletakkan soundbordpada meja kerja, ambil dan lem bracket, ambil dan periksa kondisi frame assy, dll.1. Pada Waste Assessment Model didapat tiga masalah waste yang terjadi yaitu Transpotation, Overproccess, dan Waiting. Diketahui hasil dari tabel hasil olah data bahwa presentase, Transportation sebesar 16,425, Procces sebesar 19,37%, dan Waiting sebesar 15,67. 2. Pada Departemen asssy up kelompok stringing penyebab waste yang terjadi, Waste Transportation Proses produksi pada Fixing frame menjadi kendala adanya waste, operator selalu menunggu ketersedian tipe frame pada rak frame untuk dikerjakan, frame diangkut dari ruang penyimpanan ke lini produksi Stringing, jarak pengankutan frame mengakibatkan adanya pemborosan waktu, dan adanya antrean atau penundaan dalam pengangkutan, Waste Overprocces Membersihkanstrung back pada piano, Waste Waiting Adanya bottle neck pada lini produksi khusunya pada proses Wire Bass string.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectIndustri Musiken_US
dc.subjectWasteen_US
dc.subjectStringingen_US
dc.titleAnalisis Waste Pada Sistem Produksi Bagian Stringing Departemen Assy Up menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus: Departemen Stringing Industri Musik)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18522191


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record