dc.description.abstract | Limbah styrofoam, sebuah jenis limbah anorganik yang memerlukan waktu yang sangat
lama untuk terurai, sehingga mendorong perlunya upaya pemanfaatan. Styrofoam memiliki
karakteristik berat yang sangat ringan, tahan terhadap air, dan tidak menghantarkan panas. Dalam
penelitian ini, styrofoam digunakan sebagai pengganti sebagian volume pasir dalam pembuatan
batako, di mana penggunaannya dianggap setara dengan menciptakan udara yang terjebak sehingga
dapat mengurangi berat batako. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi
styrofoam terhadap volume pasir serta menemukan subtitusi optimum styrofoam dalam campuran
batako. Komposisi campuran batako adalah 1 semen: 7 pasir, dengan variasi penggantian styrofoam
sebesar 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25% terhadap volume pasir. Pengujian standar SNI 03-0349-1989
digunakan untuk mengukur kuat tekan dan penyerapan air serta ditambahkan uji redaman panas
batako. Hasil pengujian berat volume menunjukkan bahwa semakin banyak penggantian pasir
dengan styrofoam, berat volume batako yang dihasilkan menjadi lebih ringan. Ini terjadi karena
styrofoam berperan sebagai rongga udara yang menggantikan sebagian pasir dalam campuran
batako. Di sisi lain, hasil pengujian kuat tekan pada berbagai variasi sampel menunjukkan penurunan
seiring dengan peningkatan kadar styrofoam dalam campuran batako. Adanya styrofoam yang
berperan sebagai rongga udara mengakibatkan penurunan nilai kuat tekan batako. Hasil pengujian
penyerapan air menunjukkan bahwa semakin banyak styrofoam dalam batako, semakin rendah
penyerapan airnya karena Styrofoam tidak menyerap air. Selain itu, batako dengan campuran
styrofoam juga lebih efektif dalam meredam panas dibandingkan dengan batako biasa, karena
styrofoam memiliki sifat tidak menghantarkan panas.
Subtitusi optimum styrofoam terhadap volume pasir terdapat pada batako berlubang variasi
II (15% styrofoam). Batako variasi II (15% styrofoam) memiliki nilai rata-rata berat volume 1952,49
kg/m3 , kuat tekan rata-rata sebesar 83,11 kg/cm2, dan penyerapan air rata-rata sebesar 10,06%. Nilai
kuat tekan dan penyerapan air ini memenuhi standar mutu I batako berlubang sesuai SNI 03-0349-
1989. | en_US |