Pengaruh Optimistik dan Pesimistik Bias terhadap Tingkat Stress dalam Penyelesaian “tugas” menggunakan Muse Headband dan Driving Simulator
Abstract
Kemacetan lalu lintas menjadi semakin buruk pada Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan
yang terjadi untuk kendaraan berdasarkan data Badan Pusat Statistika terjadi kenaikan sebesar
176% selama tahun 2017 sampai 2021. Dan kemacetan adalah salah satu faktor utama yang
menyebabkan stress. Dengan stress yang dirasakan oleh pengemudi ketika berkendara, peneliti
ingin mencari tau bias mana yang mendominasi responden serta korelasi antara bias optimistik
dan pesimistik yang terjadi pada pengemudi terhadap tingkat stress yang dirasakan oleh
pengemudi selama berkendara dengan menggunakan driving simulator sebagai alat simulasi
dan MUSE Headband sebagai alat pengukur tingkat stress pengemudi. Pada penelitian ini, pada
perlakuan pertama optimistik bias terjadi kepada 12 dari 17 responden dan pada perlakuan
kedua bias pesimistik yang mendominasi 12 dari 17 responden. Dengan menggunakan uji
regresi linear berganda mendapatkan juga bahwasannya tidak terjadi korelasi antara bias
optimistik bias dan pesimistik bias terhadap tingkat stress pengemudi. Berdasarkan nilai R-
Square mendapatkan kalau faktor-faktor yang diuji estimasi biasnya hanya berpengaruh sebesar
7,7% pada perlakuan pertama. Dan Meningkat menjadi 11,3% pada perlakuan kedua. Kedua
perlakuan juga telah diuji dengan paired sample t-test dan mendapatkan hasil tidak terjadi
perbedaan faktor terhadap kedua perlakuan antara perlakuan pertama dan perlakuan kedua. Hal
ini menyatakan bahwasanya estimasi pengemudi terhadap waktu penyelesaian dan performa
mengemudi tidak memiliki korelasi secara simultan terhadap tingkat stress pengemudi.
Collections
- Industrial Engineering [2235]