Pemetaan Kualitas Air Tanah dengan Parameter Total Coliform dihubungkan dengan Studi Ehra di Kecamatan Gondokusuman dan Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta

Abstract

Padatnya permukiman penduduk menyebabkan tidak optimalnya jarak titik sumur dengan septic tank dan rentannya air tanah terhadap pencemaran air tanah khususnya parameter Total Coliform. Jarak yang tidak optimal ini mengindikasikan cemaran dari air limbah domestik yang masuk ke dalam sumur ataupun masuk ke air tanah. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap kualitas air tanah dan menvisualisasikan data lewat peta distribusi, membandingkan pemetaan dengan hasil Studi Enviromental Health Risk Assessment (EHRA), dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air tanah khususnya parameter Total Coliform di Kecamatan Gondokusuman dan Kecamatan Umbulharjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengubah data penelitian menjadi pemetaan persebaran air tanah dan membandingkannya dengan peta hasil Indeks Risiko Sanitasi pada Studi EHRA Kota Yogyakarta Tahun 2018. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa sekitar 46% kualitas air tanah di Kecamatan Gondokusuman dan 57% kualitas air tanah di Kecamatan Umbulharjo masih melebihi baku mutu. Hasil perbandingan dari pemetaan Studi EHRA Kota Yogyakarta Tahun 2018 dan pemetaan kualitas air tanah dengan data DIKPLD dan DLH tahun 2019-2022 dapat dikatakan bahwa hasilnya tidak konsisten karena hasil dari uji sampling pada tahun 2019-2022 nilainya tidak tetap. Maka dari itu kualitas air tanah di Kecamatan Gondokusuman dan Kecamatan Umbulharjo belum layak dalam penggunaan sehari-hari khususnya untuk air minum ataupun kegiatan higiene sanitasi. Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia dan perilaku hidup bersih menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya nilai Total Coliform.