dc.description.abstract | Semakin bertambahnya timbulan sampah di Kabupaten Bantul akan
menyebabkan terjadinya pencemaran dan permasalahan lingkungan, dalam
menangani permasalahan tersebut sistem pengelolaan yang bisa dilakukan adalah
dengan sistem bank sampah, namun aktivitas bank sampah berpotensi
menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2, CH4, dan N2O yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca dan berkontribusi terhadap terjadinya pemanasan
global. Hal tersebut disebabkan pada proses pengumpulan dan pengangkutan
sampah melibatkan penggunaan kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas operasional bank sampah
yang berpotensi menghasilkan emisi GRK (CO2. CH4 dan N2O), menganalisis
seberapa besar emisi yang dihasilkan, serta membuat skenario perbandingan
pengelolaan sampah untuk mengetahui pengelolaan sampah yang paling minim
mengemisikan GRK. Metode perhitungan yang digunakan untuk mengestimasi
emisi GRK adalah Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional yang
mengacu pada IPCC Guidelines 2006.
Berdasarkan hasil estimasi emisi GRK, kondisi eksisting atau aktivitas
operasional bank sampah di 15 sampel bank sampah Kabupaten Bantul
menghasilkan emisi total sebesar 18.405,97 CO2(eq)/tahun, kemudian skenario
apabila sampah dilakukan penimbunan di TPA menghasilkan emisi sebesar
18.782,81 CO2(eq)/tahun, sedangkan skenario apabila sampah dilakukan
pembakaran terbuka menghasilkan emisi 24.767,8 CO2(eq)/tahun. Kesimpulan dari
penelitian ini, aktivitas operasional bank sampah menghasilkan emisi GRK yang
lebih minim dibandingkan dengan pengelolaan dengan sistem pembakaran terbuka
ataupun penimbunan di TPA. | en_US |