dc.description.abstract | TPA Banyuroto merupakan tempat pengelolaan akhir di Kabupaten Kulonprogo
yang menggunakan metode control landfill. Tumpukan sampah seperti elektronik dan
sampah B3 yang terdekomposisi oleh mikroorganisme yang tercampur dengan air hujan
akan menghasilkan lindi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air lindi yang
mengandung logam berat dan keterkaitan antara logam berat yang ada pada lindi dengan
air tanah. Penelitian ini dilakukan pada 3 titik lindi yaitu, Tumpukan sampah landfill, Inlet
IPAL, dan Rembesan outlet yang mencemari lingkungan sekitar. Serta 4 titik sumur yang
searah dengan rembesan lindi yaitu keselatan dan 1 titik sumur diutara sebagai
perbandingan. Metode analisis logam berat menggunakan Atomic Absorbtion
Spectrophotometri (AAS) dan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-MS
Spectrophotometri). Selanjutnya untuk penilaian potensi risiko lingkungan menggunakan
metode Risk Quotion (RQ,tingkat risiko) nonkarsinogenik dan Excess Cancer Risk (ECR)
karsinogenik. Berdasarkan hasil uji analisis logam berat yang didapatkan pada lindi adalah
Pb = 0,185 mg/L, Cu mg/L = 0,101 mg/L, Cd = 0,1 mg/L, Mn = 0,091 mg/L, Cr = 0,040
mg/L, Zn = 0,636 mg/L, Fe = 0,807 mg/L, Hg = 0,018 mg/L. Sedangkan logam berat pada
air tanah adalah Cr = 0,7 mg/L, Mn = 0,008 mg/L, Fe = 0,012 mg/L. Dari data tersebut
kandunan Pb dan Cd pada lindi melebihi baku mutu Permen LHK No.59 Tahun 2016.
Penilaian Risk Quotion pada air tanah yaitu RQ total dewasa 0,423 dan anak 0,475 nilai
tersebut masih dibawah ambang batas < 1. Untuk Excess Cancer Risk (ECR) pada air tanah
yang paling berpotensi Cancer yaitu kromium Cr didapatkan hasil dewasa 25 x 10
; anak 5 x 10 -5 nilai tersebut masih dibawah ambang batas < E-4 (10-4 sehingga perlu dilakukan
pemerikasaan secara berkala. | en_US |