Analisis Kualitas Bangunan Rumah Hunian yang dibangun Oleh Pelaksana Orang Perorangan
Abstract
Di Indonesia aturan terkait dengan pemilik dan kualitas bangunan terutama diatur dalam undang-
undang tentang bangunan Gedung. Peraturan membolehkan bagi orang perorangan melaksanakan
pembangunan, tetapi untuk membangun kualitas bangunan yang baik itu masih sangat jarang di
temui. Manajemen pembangunan yang efektif berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan
kualitas bangunan rumah. Manajemen dapat diberikan kepada jasa konsultasi konstruksi Kualitas
rumah di Indonesia masih perlu ditingkatkan, persentase rumah yang memiliki akses hunian yang
layak di Indonesia yaitu 60,68% dan untuk provinsi Yogyakarta sekitar 84,94%. Peningkatan
kualitas seharusnya dimulai dari kesalahan kesalahan yang telah terjadi pada bangunan tersebut
contohnya kesalahan dari segi kesikuan bangunan, kesalahan sanitasi, elevasi, vertikalitas,
sempadan, akses kendaraan dan orang, thermal. Kemudian identifikasi pada bangunan perlu
dilakukan guna untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat pada rumah agar menjadi rumah layak
huni.
Pada tahap analisis data selanjutnya alat utama penelitian ini adalah kuesioner sebagai alat untuk
melakukan wawancara terstruktur. Struktur kuesioner ini akan memastikan bahwa parameter utama
dari variabel yang diteliti dapat diukur secara kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan
mengobservasi, menganalisis dan memotret objek pada bangunan seperti rumah hunian yang
dibangun oleh orang perorangan. Kemudian menganalisis data yang diperoleh dengan uji validitas
dan reliabilitas. Setelah itu data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisis korelasi untuk melihat
apakah terdapat korelasi antara variabel dan melihat seberapa kuat korelasi antara variabel tersebut.
Hasil pengujian hipotesis pertama Pada variabel umur hanya berkorelasi dengan variabel
manajemen tetapi tidak terdapat korelasi terhadap kualitas rumah tinggal. Yang artinya umur
pemilik tidak menentukan kualitas bangunan rumah tinggal. Kedua Pada variabel manajemen
berkorelasi kuat dengan variabel kualitas bangunan yang artinya dalam membangun rumah tinggal
dibutuhkan manajemen yang baik untuk mendapatkan kualitas rumah tinggal yang layak huni ketiga
Pada variabel Pendidikan berkorelasi kuat dengan variabel manajemen dan kualitas, yang artinya
semakin baik Pendidikan pemilik, maka kualitas bangunan pada rumah tinggal akan semakin bisa
menentukan rumah tinggal layak huni.
Collections
- Civil Engineering [4205]